Makassar, Sonora.ID - UMKM binaan Bea Cukai Makassar baru-baru ini menerima hibah berupa mesin perajang pisang dari Politeknik Akademi Teknik Industri (ATI) Makassar.
Hibah mesin tersebut diserahkan Plt Kepala Bea Cukai Makassar Zaeni Rokhman kepada pelaku UMKM di Malino dan Makassar.
Seremoni penyerahan berlangsung di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TNP) B Makassar.
Salah seorang penerima, Musdalifah, Pemilik Kopi Luwak Malino, yang menaungi beberapa UMKM, salah satunya keripik pisang, mengaku senang atas pemberian hibah tersebut. Pembuatan keripik pisang yang sebelumnya dikerjakan manual, kini produksinya bisa meningkat dengan bantuan mesin.
"Kita kan hitungnya per tandan. Satu kali produksi itu selama ini bisa 5 tandan dengan hasil 150-200 pcs kripik ukuran 200 gram. Dengan adanya mesin tentun akan meningkat nanti," jelasnya.
Hal senada disampaikan Nova, pemilik usaha keripik pisang CV Pasifik Intan Jaya di Makassar. Menurutnya, hadirnya mesin tersebut akan membantu dan meningkatkan produksi keripiknya. Terlebih selama ini, seluruh produksi masih ia lakukan sendiri. "Semoga produksi bisa lebih meningkat," imbuh Nova.
Plt Kepala Bea Cukai Makassar, Zaeni Rokhman menjelaskan, pihaknya aktif membina UMKM di daerah-daerah. Pembinaan dilakukan melalui sistem business matching. UMKM skala rumahan itu dikembangkan sampai bisa ekspor.
"Kita hubungkan dengan sistem bisnis matching. UMKM (masalah) klisenya soal permodalan jadi kita kenalkan ke perbankan ," ujar Zaeni.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sulsel Since Erna Lamba mendukung gerakan pembinaan UMKM dari Politeknik ATI Makassar dan Bea Cukai Makassar. Itu menurutnya sejalan dengan program Pemprov Sulsel yang terus mengupayakan UMKM bisa naik kelas.
"Kita lihat sudah ada kolaborasi pentahelix. Dari perguruan tinggi ikut membantu penelitian, pemerintah dari aspek regulasi sampai UMKM memberikan pergerakan. Inilah yang diharapkan naik kelas," jelas Since.
Dalam kesempatan itu, Ketua Unit Teaching Factory (TeFa) Politeknik ATI Makassar, Abdul Nasser Arifin menjelaskan, pihaknya telah memproduksi beberapa mesin perajang pisang untuk dihibahkan. Sebelumnya mesin telah diserahkan kepada Pemprov Sulsel dan diterima langsung Pj Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
" Mesin mampu mengolah pisang 150-200 kg per jam. Cukup mengonsumsi daya 900 Watt, mesin ini sudah bisa dioperasikan," terangnya.