Sonora.ID - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bekerja sama dengan media massa, Tribun Network dan Kompas Gramedia, menyelenggarakan pelatihan peningkatan literasi digital.
Ragam pelatihan dalam bidang jurnalistik, public relation, personal branding, dan pengambilan dokumentasi (dokumenter) akan diikuti para prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS/ASN) di lingkungan TNI AD.
“Saya ingin setiap prajurit maupun pegawai negeri sipil yang ikut pelatihan ini rajin mengirim bahan-bahan publikasi ke media,” ujar Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jenderal Maruli Simanjuntak di sela penandatanganan nota kesepahaman di Markas Besar TNI AD Jalan Veteran Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024) sore.
Secara teknis pelaksanaan, pelatihan selama satu tahun ini tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi dengan Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network Dahlan Dahi.
Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani KASAD Jenderal Maruli Simanjuntak bersama CEO Kompas Gramedia Liliek Oetama menjadi payung hukum perjanjian kerja sama ini.
CEO KG Media Andy Budiman, editor senior Harian Kompas Rikard Bagun, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, dan Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi turut hadir dalam kegiatan ini.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan, program pelatihan tersebut bertujuan memberikan pelatihan komunikasi dan pengelolaan media.
Adapun sasaran peserta dalam pelatihan ini adalah para kepala dinas penerangan di tingkat Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh Indonesia, penerangan Korem, Kodim, batalyon, hingga bintara pembina desa (Babinsa).
Baca Juga: Umat Nasrani TNI-Polri Polda Sumsel Gelar Doa Bersama Pemilu Damai
Pelatihan diadakan secara offline pada 25-26 Januari 2024 di Jakarta, sedangkan di daerah, pelatihan akan dilaksanakan secara online.
"Harapannya dengan adanya program ini, kemampuan atau literasi digital dari para perwira, para anggota TNI Angkatan Darat dapat meningkat. Dan bagaimana mereka memanejemen atau menghandle media itu bisa dilakukan dengan baik di masa yang akan datang," kata Kristomei.