“Nah, selisih dari itu ada sekitar 40.000 yang bisa jadi potensi PAD tatkala kita arahkan semuanya ke RPU modern ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD RPH Basirih, Annang Dwijatmiko membenarkan, bahwa saat ini aktivitas di RPU masih dilakukan secara tradisional.
“Tapi harus tetap memperhatikan limbah dan kehalalannya,” tekan Annang.
Ia juga membenarkan, ada keinginan menjadi RPU modern itu sebagai salah satu objek PAD. Dimana alat yang tersedia, mampu beroperasi untuk 1.000 unggas per jam.
“Kalau hitung-hitungan kita, setiap per ekor unggas kita kenakan biaya sekitar Rp800 - Rp1.500,” tutupnya.
Baca Juga: Wow! Inflasi Banjarmasin 2023 Dibawah Nasional, Ini Sebabnya: