Kadiskominfo Jabar Ika Mardiah (kerudung kuning) saat acara IKP Talks 1 di Aula Unisba Bandung, Kamis (25/1/2024)/Dok. Diskominfo Jabar (
)
Bandung, Sonora.ID - Kurang lebih dalam dua pekan lagi Pemilu serentak akan berlangsung di seluruh Indonesia.
Masing-masing pendukung tiap pasangan capres dan cawapres terus bergerilya untuk dapat memenangkan pasangan yang diusungnya.
Terkait hal ini, Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jawa Barat (Diskominfo Jabar) mengingatkan warga Jabar untuk senantiasa berhati-hati potensi keriuhan yang akan semakin massif jelang hari H Pemilu 2024.
"Tentunya kami mengimbau warga Jabar untuk berhati-hati dalam menyikapi sebaran informasi-informasi dari media sosial mendekati 14 Februari nanti," ucap Kadiskominfo Ika Mardiah usai acara IKP Talk dengan tema "Perang Siber Media Sosial Menjelang Pemilu 2024," di Kota Bandung, Kamis (25/1/2024) kemarin.
Karena itu, lanjut Ika, dalam menghadapi Pemilu Indonesia Tahun 2024, penting bagi pemerintah, lembaga pemilihan, partai politik, dan masyarakat umum khususnya netizen untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman perang siber di media sosial, guna memastikan pemilu yang adil, bersih, dan kredibel.
"Kalau dilihat dari berbagai sebaran berita, berbagai jenis berita banyak sekali yang beredar. Berita apa saja ada. Namun harus diwaspadai berita yang mengandung unsur hoaks," ungkap Ika.
"Apalagi mendekati pemilu ini, sangat banyak sekali (berita hoaks)," imbuhnya.
Ika menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar senantiasa mengantisipasi sebaran berita-berita hoaks. Walau hingga saat ini belum ada laporan yang masuk ke pihaknya.
"Tahun 2022 laporan berita hoaks yang kami terima melalui Jabar Saber Hoax sebanyak 939 laporan, lalu tahun 2023 kemarin ada 813 laporan. Jumlahnya menurun, dan ini menandakan masyarakat semakin cerdas karena sudah bisa mengetahui mana berita hoaks dan yang bukan," ungkap Ika.
"Itu pun juga tidak lepas dari usaha dan upaya pemerintah yang selalu memberi klarifikasi terhadap informasi tersebut," kata Ika.
"Awal tahun ini memang belum ada laporan yang masuk, tapi kami setiap pekan terus memantau," imbuh Ika.
Ika juga menyebut, selain mengantisipasi peredaran berita hoaks, Diskominfo Jabar juga melakukan antisipasi terhadap peretasan website dan akun media sosial pemerintah.
Selain itu, Ika juga menuturkan bahwa pihaknya melalui Jabar Saber Hoaks (JSH) intens mengklarifikasi hoaks-hoaks yang beredar di tengah masyarakat. Hasil klarifikasi tersebut ditayangkan di berbagai platform media sosial.
"Kami memiliki tim respon cepat untuk mencegah insiden keamanan informasi. Langkah ini sudah masif dilakukan bahkan harus dilaporkan setiap minggu," sebut Ika.
Sementara itu, menjelang Pemilu 2024, Ika juga mengingatkan akan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dijaga, bukan hanya sebatas di dunia nyata melainkan perilaku di media sosial, serta pentingnya penguatan literasi digital, khususnya terkait antisipasi perang siber, merupakan hal krusial yang perlu dilakukan. Terlebih, sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama Jabar, merupakan pengguna aktif media sosial.