Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah
Ayahnya berkata:
Anakku,
Kau sudah pernah menjadi anak kecil
Janganlah kau nanti menjadi orang kecil
Orang kecil-kecil perannya
Kecil perolehannya, tambah si Ibu
Ya, lanjut ayahnya
Orang kecil sangat kecil baginya
Anak kecil masih mending bagiannya
Anak kecil masih mendingan
Regek Ayahnya dan Ibu berganti-ganti menasehati:
Ingat jangan sampai jadi orang kecil
Orang kecil jika ikhlas diperas
Jika diam ditikam
Jika protes dikentes
Jika usil dibedil
Orang kecil jika hidup di persoalkan
Jika mati di persoalkannya didegarkan
Suaranya diperhitungkan
Orang kecil tak boleh memperdengarkan rengekan
Suaranya tak suara
Lebih baik jadilah orang besar
Bagiannya selalu besar
Orang kecil jujur dibilang tolol
Orang besar tolol dibilang jujur
Orang kecil berani di kata kurang ajar
Orang besar kurang ajar di kata berani
Orang kecil mempertahankan hak
Disebut pembikin onar
Orang besar merampas hak
Disebut pendekar
Dalam keramaian dunia yang riuh,
Hanya engkau yang kucari, engkau yang kuharap.
Matamu bagai bintang yang bersinar di malam,
Cintaku padamu, takkan pernah pudar.
Di hutan sunyi, dedaunan berbisik lembut,
Air sungai mengalir dengan riang.
Alam ini adalah lukisan Tuhan yang indah,
Tempat ketenangan dalam hening yang tenang.
Terbang tinggi, bebas seperti burung di langit,
Tak ada batasan, tak ada rintangan.
Kebebasan adalah hak setiap manusia,
Berjuang untuknya, adalah tugas yang mulia.
Baca Juga: 10 Contoh Sajak Sunda Pendek Beserta Terjemahannya
Di atas kanvas putih, kuwarnai warna-warni,
Lukisan abstrak yang mencerminkan jiwa.
Seni adalah cara untuk mengungkapkan diri,
Dalam setiap goresan, terdapat kehidupan yang berkilau.
Mari kita bersama-sama
Naik sepeda bersuka ria
Jangan lupa ajak kawan serta
Agar hati yang sedih jadi terlupa
Mama kelak aku sudah dewasa dan bekerja
Akan kubalas semua jasamu
Mama maafkan aku kadang membuatmu
Menangis dan berduka
Aku akan berjanji akan menjadi anak yang berbakti
Kalau sudah bisa berenang
Ingat-ingat pada basahnya
Kalau sudah merasa senang
Ingat-ingat masa susahnya
Berita Libanon, Sumpah WTS, 1985
Sisi timur hancur
Sisi selatan curam
Sisi barat gelap
Sisi utara berbisa
Kau dan aku tiarap dan
Berdebar-debar memeluk bantal
Sisi atas bocor
Sisi bawah susah
Sisi kiri dikebiri
Sisi kanan ditikam
Kau dan aku tengkurap di langit