(5) Setelah membaca kutipan cerita di atas, menurut kalian, apakah mudah atau sulit untuk membuat sebuah kultur jaringan? Tuliskan alasan kalian!
(1) a. “Sekarang, tolong bantu ambil air dengan ember.” Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.
b. “Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik.”
(2) Kalimat perintah dan ajakan pada novel tersebut unik karena dikatakan langsung oleh seorang tokoh kepada tokoh lain.
(3) Kata keterangan dalam kutipan cerita tersebut antara lain sebagai berikut.
a. “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik.”
b. Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak-injak agar kulit buah kopi terkelupas- tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.
c. Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember penuh-penuh.
Jawaban terhadap nomor 4 dan 5 bersifat subjektif. Peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya disertai alasan atau penjelasan terhadap jawaban tersebut. Jawaban berikut ini hanyalah contoh.
(4) Petunjuk membuat kultur jaringan belum cukup jelas. Kutipan novel itu hanya menunjukkan cara mengupas biji kopi hingga menyemainya. Mungkin membuat kultur jaringan dijelaskan di bagian lain novel yang tidak dikutip.
(5) Saya tidak dapat menjawab apakah cara membuat kultur jaringan mudah atau sulit karena kutipan tersebut tidak menjelaskan caranya.
Demikianlah paparan mengenai kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 7 halaman 93 Kurikulum Merdeka sebagai bahan referensi.
Untuk artikel mengenai materi sekolah lainnya silakan klik tautan di bawah ini.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 123 Tabel 4.7 Kurikulum Merdeka
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.