Kepercayaan Media Meningkat
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu mengungkapkan kepercayaan masyarakat terhadap media mainstream semakin meningkat menjelang Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari hasil survei yang menunjukkan bahwa rata-rata kepercayaan masyarakat terhadap media televisi mencapai 39 persen.
"Sekarang ada kondisi lebih kondusif, kepercayaan terhadap mainstream lebih tinggi. Mereka kembali ke sana. Masyarakat akhirnya memilih untuk melihat kebenaran informasi di media mainstream," katanya.
Selain peningkatan kepercayaan masyarakat, Ninik juga menyoroti peran media mainstream dalam Pemilu 2024. Ninik berharap media mainstream dapat berperan aktif dalam meningkatkan partisipasi publik, memberikan edukasi kepada calon anggota legislatif, dan menghimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Sementara itu Kepala Departemen Politik & Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menilai, saat ini kecenderungan model kampanye di Pemilu 2024 mulai bergeser dari media sosial kembali ke media mainstream. Menurutnya, hal ini -salah satunya- disebabkan oleh jenuhnya masyarakat dengan media sosial yang seringkali menyajikan informasi yang tidak terverifikasi dan cenderung menimbulkan hoaks dan disinformasi.
“Sekarang mungkin karena jenuh dan verifikasi terbatas, orang beralih ke televisi. Dalam dua survei terakhir kami, televisi menjadi rujukan utama. Di televisi proses pemeriksaan data dan fakta, pengumpulan data lebih terverifikasi dibandingkan sosial media,” jelasnya.
Arya juga menilai bahwa televisi dapat menampilkan informasi yang lebih berimbang daripada media sosial. Ia mengatakan bahwa secara umum ia melihat keberimbangan televisi cukup baik dalam memberitakan Pemilu 2024.
“Sebagian besar saya kira TV kita bisa menampilkan informasi yang berimbang. Secara umum kita melihat keberimbangan TV cukup baik,” pungkas Arya.