2 Khutbah Jumat tentang Akhlak Generasi Muda, Ajakan Introspeksi Diri!

2 Februari 2024 11:08 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Akhlak Generasi Muda
Ilustrasi Khutbah Jumat tentang Akhlak Generasi Muda ( )

Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah sehingga cita-cita terwujudnya peradaban mulia bisa saja sirna.

Imbauan ini juga tercantum dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 9:  

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدً

Artinya: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”  

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Memiliki para generasi muda dengan karakter dan mental yang kuat serta tak gentar dalam melawan kemaksiatan dan kebatilan juga telah dicontohkan dalam Al-Qur’an melalui kisah Ashabul Kahfi.

Mereka memiliki prinsip dan keyakinan kuat dengan menolak perintah Raja Dikyanus untuk menyembah berhala. Tujuh pemuda saleh ini rela mengasingkan diri di dalam sebuah gua selama 309 tahun.

Kuatnya karakter dan keimanan mereka dikisahkan Allah kepada Rasulullah untuk menjadi inspirasi umat Islam dalam mencetak dan menjaga para generasi muda.

Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 13:

  نَّحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ نَبَأَهُم بِٱلۡحَقِّۚ إِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ ءَامَنُواْ بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنَٰهُمۡ هُدٗى  

Artinya, “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”  

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Posisi strategis dan spesialnya para pemuda yang saleh ini juga disebutkan dalam hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa mereka akan menjadi satu dari tujuh golongan yang bakal mendapatkan perlindungan Allah swt pada hari kiamat.
   عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ، فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ، اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ، اجْتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ فأَخْفَاها، حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا، فَفَاضَتْ عَيْنَاه 

Artinya, “Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah swt pada hari tidak ada naungan kecuali milik-Nya (hari kiamat), yaitu; imam yang adil, pemuda yang hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak wanita yang kaya dan cantik untuk berzina, maka laki-laki itu berkata, ‘Aku takut kepada Allah, orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanannya, seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian sehingga matanya meneteskan air mata.” (HR al-Bukhari).  

Hadits ini memang sangat relevan dengan posisi pemuda yang memang berada pada fase berat dalam kehidupan.

Masa muda adalah masa ketika semangat dan tenaga berada pada posisi yang prima. Saat itulah mereka dihadapkan pada banyak tantangan, godaan, dan nafsu untuk melakukan kemaksiatan yang sewaktu-waktu bisa menghantarkan mereka pada posisi salah jalan.

Terlebih di era digital yang semuanya bisa diakses tanpa batas waktu dan tempat. Pemuda harus sangat berhati-hati dalam melangkah. Salah dalam mengonsumsi informasi bisa menghantarkannya pada jurang kegelapan di tengah gemilangnya perkembangan teknologi dunia.  

Oleh karenanya, hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Para pemuda harus dibekali dengan kemampuan menyaring atau memilih nutrisi pendidikan, khususnya pendidikan agama yang benar sehingga tidak menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi.

Pemuda harus menjadi pelaku bukan objek yang terombang ambing oleh perubahan zaman. Para pemuda harus menyadari bahwa kehidupannya bukan hanya di dunia maya dengan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat di sampingnya.

Interaksi fisik dengan orang-orang sekitarnya harus terus ditanamkan sehingga kepedulian sosialnya tetap terjaga. Hal ini akan menghindarkan karakter individualis tumbuh di dalam diri mereka.  

Selain itu penguatan literasi digital juga sangat penting bagi para pemuda. Literasi digital adalah bekal bagi mereka agar mampu menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya.  

Pentingnya literasi dalam menghadapi fenomena perubahan zaman ini tercermin dalam wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad berupa perintah membaca yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5:

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm