Orang Farisi dan ahli Taurat mengkritik Yesus karena para murid makan dengan tangan yang najis dan belum dibasuh sehingga makanan mereka menjadi haram.

Bagi Yesus, apa yang keluar dari seseorang itulah yang justru menajiskan. Mengapa? Karena dari dalam hati timbul aneka dosa berupa segala kejahatan, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hafa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan.

Dengan tegas, Yesus mengatakan semua hal yang jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.

Tidak membasuh tangan sebelum makan saja sudah menjadi masalah bagi orang Farisi. Menurut mereka, itu sesuatu yang najis.

Untuk itu, Yesus memberi pengajaran yang kelihatan sederhana, tetapi sangat mendalam maknanya.

Hal-hal yang tampak di luar tidak bisa mencerminkan hal-hal yang ada di dalam hati seseorang. Orang yang tidak membasuh tangan sebelum makan bukan berarti orang itu jahat dan najis serta menajiskan orang lain.

Kita sering menemukan tulisan dan simbol halal dalam kemasan makanan dan makanan dengan simbol tersebut layak untuk dimakan. Tentu saja hal itu baik karena menjaga kekudusan badan dari makanan najis.

Namun, jika halnya dimengerti demikian, agaknya terlalu naif dan sempit. Karena pengertian yang semacam itu sama sekali tidak menyentuh salah satu bagian yang terpenting dalam diri manusia, yaitu hati.

Hati menjadi bagian yang sangat penting bagi hidup manusia. Dari hati, muncul juga sesuatu yang sering kali merugikan, misalnya dendam, iri hati, cemburu dan hal-hal negatif lainnya.

Banyak orang berpikir bahwa partisipasi aktif dalam kehidupan gereja sudah menjadi jaminan kelayakan di hadirat Tuhan.

Di dalam hati, ada kesombongan dan keserakahan yang selalu melawan kebaikan-kebaikan.

Kadang orang justru jatuh dalam dosa karena hatinya kotor. Hati ikut mempengaruhi pikiran untuk berlaku jahat. Hati yang jahat lebih menajiskan.

Doa Penutup

Allah Bapa Yang Mahabijaksana, himpun kami bersatu dengan Putra-Mu dan yakinkanlah kami bahwa kebijaksanaan-Mulah yang akan menyelamatkan dunia.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikan renungan harian Katolik hari ini, 7 Februari 2024 dikutip dari renungan.thekatolik.com.

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.