Makassar, Sonora.ID - Ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan IV 2023 tumbuh 3,79 % (yoy). Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan Triwulan III 2023 sebesar 4,05 % (yoy).
Kendati demikian, pada triwulan I 2024 ini, ekonomi Sulsel diperkirakan tumbuh pada rentang 4,5% - 5,2% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Sulsel tersebut didasarkan oleh beberapa faktor. Di antaranya, peningkatan Sub LU kinerja perikanan tangkap maupun budidaya.
"Kampanye dan Pemilu pada triwulan I 2024 juga dapat memberikan dampak multiplier effect dalam mendorong kinerja LU Perdagangan dan Akomodasi Makan Minum (akmamin) yang lebih tinggi. Serta adanya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Ramadan dan Idul Fitri yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Rizki dalam keterangannya kepada wartawan saat menggelar Media Expose di Makassar, Selasa (6/2/2024).
Faktor lainnya, kata Rizki, antara lain, peningkatan mobilitas, Pemilu serentak serta kenaikan gaji ASN mendorong konsumsi masyarakat yang lebih tinggi. Selain itu, meredanya El Nino dan program akselerasi pertanian yang didukung keberlanjutan juga akan mendorong pertumbuhan di sektor Pertanian.
Baca Juga: Pemilu dan RAFI 2024 Diproyeksi Dongkrak Peredaran Uang di Sulsel
Selanjutnya, penguatan sinergi pemerintah dari sisi fiskal, moneter, maupun perbankan. Pengembangan industri hilirisasi mineral. "Pembangunan Kawasan Industri di beberapa daerah seperti Takalar dan Bantaeng, industri galangan kapal, kawasan ekowisata akan menggenjot pertumbuhan ekonomi Sulsel," sebutnya.
Di sisi lain, Rizki mengaku, pertumbuhan ekonomi juga dihadapkan pada sejumlah hambatan dan tantangan. Seperti aspek daya saing provinsi dan SDM yang masih relatif rendah, Indeks Pembangunan Manusia juga masih berada di bawah rata-rata nasional. Prevalensi Stunting relatif cukup tinggi, aspek infrastruktur dasar, konektivitas serta energi yang belum optimal. "Krisis air bersih yang menghambat masyarakat dapat tumbuh optimal dan sehat. Lalu resiko ancaman bencana geologi dan hidrometeorologi," tutupnya.