Bank Indonesia Sebut Sepanjang 2023 Ekonomi Jawa Barat Tumbuh 5 Persen  

8 Februari 2024 10:48 WIB
Kepala BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea saat acara LPI 2023 beberapa waktu lalu di Bandung.
Kepala BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea saat acara LPI 2023 beberapa waktu lalu di Bandung. ( Sonora.ID/Indra Gunawan)

Bandung, Sonora.ID - Diketahui pertumbuhan ekonomi Jawa Barat (Jabar) sepanjang tahun 2023 (year on year/yoy) tumbuh 5 persen.

Kepala Bank Indonesia (BI) Jabar Erwin Gunawan Hutapea menyebut angka pertumbuhan ini merupakan tertinggi kedua di Pulau Jawa, dan sedikit lebih rendah dari nasional, yakni sebesar 5,05 persen (yoy).

Erwin mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut bersumber dari permintaan domestik seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat pada masa natal, tahun baru dan libur sekolah dan kegiatan investasi.

Sumber pertumbuhan juga berasal dari komponen Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, dan Konsumsi Pemerintah. Dari sisi sektoral, sumber utama pertumbuhan tahun 2023 adalah sektor Industri Pengolahan; Perdagangan dan Transportasi.

"Pertumbuhan 2023 didukung dari konsumsi rumah tangga, sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat pasca pandemi COVID-19 dan antusiasme masyarakat menggunakan transportasi kereta cepat Whoosh," kata Erwin saat temu media di kantor BI Jabar, Selasa (6/2/2024).

Baca Juga: Di Garut, Pj Gubernur Jabar Tegaskan Kembali Persiapan Pemilu Serentak

Erwin juga mengatakan, dalam proyeksi tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat diperkirakan berada pada kisaran 4,9-5,7% (yoy).

"Optimisme tersebut ditopang kuatnya permintaan domestik seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan tingginya multiplier effect dari kegiatan di tahun politik," kata Erwin.

Kinerja sektor pertanian juga diperkirakan meningkat seiring kondisi cuaca yang lebih kondusif. Meski demikian, risiko ketidakpastian global yang masih tinggi perlu menjadi perhatian.

Erwin menyebut, beberapa tantangan lain yang perlu terus diwaspadai, antara lain:
1. Tensi geopolitik yang masih terus belanjut menyebabkan disrupsi jalur perdagangan dunia.
2. Tren peningkatan inflasi yang diprakirakan masih terjadi sehingga berpotensi menekan daya beli.
3. Resiko peningkatan jumlah PHK di tengah-tengah penurunan kinerja industri.

Berbagai upaya yang terus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi domestik antara lain melalui promosi investasi, mendorong pecepatan dan perluasan digitalisasi, memperbanyak penyelenggaraan event serta optimalisasi infrastruktur konektivitas untuk meningkatkan pemerataan.

Sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia Jawa Barat dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab /kota, serta seluruh stakeholders perlu terus dilakukan guna memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga di Jawa Barat tahun 2024.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm