Banjarmasin, Sonora.ID - Hingga akhir tahun 2023, jumlah pengguna baru Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Kalimantan Selatan sudah mencapai 629 ribu.
Jumlah itu tentu jadi indikator meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai dalam kesehariannya.
“Kami optimis target ini dapat terlampaui dan 125 ribu pengguna baru QRIS pada tahun ini dapat dicapai, apalagi penyebaran penggunaannya sudah semakin merata,” tutur Robi Ariadi, Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan.
Ia menyebut, tahun ini ditargetkan ada 11,2 juta transaksi QRIS atau naik dari tahun 2023 yang berhasil mencapai 10,2 juta transaksi dari 9 juta transaksi yang ditargetkan.
Baca Juga: Pergantian Pipa PAM Bandarmasih Rampung, Distribusi Air Bersih ke Kawasan Alalak Meningkat
Meningkatnya pertumbuhan pengguna baru QRIS di provinsi ini, menurutnya jadi motivasi bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan untuk memaksimalkan kinerja mereka dalam mencapai target tersebut.
Apalagi adanya fitur baru yang memungkinkan masyarakat bertransaksi menggunakan QRIS meskipun berada di luar negeri, melalui QRIS antarnegara.
Pengawas Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Dewi Rahmawati, mengatakan bahwa sudah ada dua negara yang bekerjasama untuk sistem pembayaran lintas negara melalui QRIS, yakni Thailand dan Malaysia.
“Rencananya ini akan terus dikembangkan sehingga pengguna QRIS semakin mudah dan nyaman bertransaksi ketika berada di luar negeri,” jelasnya.
Untuk transaksi di dua negara itu, pengguna QRIS tidak perlu lagi menukarkan mata uang saat berbelanja dan tinggal memindah kode QR yang tertera.