Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang 9 Langkah Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap.
Menjadi guru penggerak berarti tidak hanya piawai dalam mengajar, tetapi juga mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang visioner dan berdampak.
Ini menuntut kemampuan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi kompleks, yang seringkali melibatkan dilema etika dan paradigma.
Artikel ini akan membahas 9 langkah yang dapat diadaptasi oleh guru penggerak untuk membuat keputusan yang efektif, berintegritas, dan berpusat pada siswa.
Baca Juga: 5 Pertanyaan untuk Guru Penggerak Tentang Dilema Etika dan Bujukan Moral
1. Akui adanya nilai-nilai yang saling bertentangan.
Dunia pendidikan dipenuhi dengan situasi abu-abu, di mana nilai-nilai seperti keadilan, kesetiaan, dan kebenaran bisa saling beradu.
Langkah pertama adalah menyadari potensi konflik ini dan tidak terburu-buru mengambil keputusan berdasarkan naluri semata.
2. Identifikasi pihak yang terlibat.
Setiap keputusan berdampak pada berbagai pihak, mulai dari siswa, rekan guru, orang tua, hingga pimpinan sekolah.
Petakan dengan jelas siapa yang akan terpengaruh oleh keputusan Anda dan bagaimana dampaknya pada mereka.
Baca Juga: 3 Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan.
Jangan mengambil keputusan berdasarkan asumsi atau informasi sepotong-sepot. Lakukan investigasi, kumpulkan data, dan pastikan Anda memahami situasi secara menyeluruh.
4. Lakukan pengujian "benar atau salah".
Pertimbangkan apakah setiap opsi keputusan sesuai dengan kode etik guru, peraturan sekolah, dan nilai-nilai luhur pendidikan.
Singkirkan juga potensi konsekuensi hukum atau etis bila Anda memilih opsi tertentu.
5. Uji berbagai paradigma "benar dan benar".
Kepemimpinan guru penggerak seringkali dihadapkan pada situasi di mana dua nilai yang sama-sama penting berbenturan.
Misalnya, keadilan untuk seorang siswa vs. kepentingan seluruh kelas. Gunakan 4 paradigma kepemimpinan sebagai alat bantu: individu vs. kelompok, keadilan vs. kasih sayang, kebenaran vs. kesetiaan, jangka pendek vs. jangka panjang.
6. Konsultasi dengan pemangku kepentingan.
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan rekan guru, mentor, kepala sekolah, orang tua, atau bahkan siswa (sesuai usia dan situasi) untuk mendapatkan perspektif lain dan memperkaya sudut pandang Anda.
Baca Juga: Rangkuman Modul 1.4 Budaya Positif untuk Guru Penggerak 2023 Lengkap
7. Pertimbangkan intuisi dan kebijaksanaan.
Setelah melalui langkah-langkah rasional, pertimbangkan juga suara hati dan kebijaksanaan yang diperoleh dari pengalaman.
Intuisi bukanlah pengganti pemikiran logis, tetapi bisa menjadi pemandu ketika berhadapan dengan ketidakpastian.
8. Buat keputusan dan komunikasikan dengan jelas.
Setelah melalui proses deliberasi yang matang, ambil keputusan yang menurut Anda terbaik dan sampaikan kepada pihak terkait dengan terbuka dan jujur.
Jelaskan alasan di balik keputusan tersebut serta dampaknya pada mereka.
9. Lakukan refleksi dan evaluasi.
Setiap keputusan adalah kesempatan belajar. Lakukan refleksi terhadap proses pengambilan keputusan Anda, identifikasi hal-hal yang dapat diperbaiki, dan gunakan pengalaman tersebut untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif di masa depan.
Kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana adalah salah satu ciri guru penggerak.
Dengan menerapkan 9 langkah di atas, guru penggerak dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu menghadapi dilema, mengupayakan keadilan, dan membawa dampak positif bagi lingkungan pendidikan.
Ingatlah, proses pengambilan keputusan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Teruslah belajar, berefleksi, dan berkembang untuk menjadi pemimpin yang semakin inspiratif dan berintegritas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.