Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang Rangkuman Modul 3.1 Guru Penggerak: Memimpin dengan Hikmah Terlengkap.

Bagi para Guru Penggerak, pengambilan keputusan tidak lagi sekedar memilih opsi terbaik, melainkan sebuah proses penuh nilai dan kebijaksanaan.

Modul 3.1 "Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran" mengajak kita menyelami kaidah-kaidah tersebut, memperlengkapi diri untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi dan membawa kemajuan bagi pendidikan.

Baca Juga: 9 Langkah Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap

Landasan Nilai: Menanam Benih Kebajikan

Perjalanan modul diawali dengan memahami nilai-nilai kebajikan universal yang menjadi kompas pengambilan keputusan.

Sembilan Pilar Karakter Indonesia Heritage Foundation (IHF) menjadi panduan, di antaranya: cinta Tuhan, kejujuran, hormat, dan keadilan.

Guru Penggerak dituntut untuk tidak hanya memahami, namun juga menjunjung tinggi nilai-nilai ini dalam setiap tindakan.

Baca Juga: Contoh Lembar Catatan Percakapan Pra-Observasi Kelas Guru Penggerak

Dilema Etis: Membedakan Benar dan Baik

Tak jarang, seorang pemimpin dihadapkan pada situasi dilematis, di mana pilihan-pilihan yang ada sama-sama mengandung konsekuensi.

Modul ini membantu mengenali perbedaan antara dilema etis dan bujukan moral.

Bujukan moral biasanya melibatkan dorongan pribadi, sementara dilema etis memunculkan konflik antara nilai-nilai.

Selanjutnya, kita diperkenalkan dengan empat paradigma dalam menghadapi dilema etis: prinsip utilitarianisme, deontologis, keadilan, dan peduli (caring).

Masing-masing paradigma menawarkan perspektif berbeda dalam menimbang keputusan, mendorong Guru Penggerak untuk menganalisis situasi secara komprehensif.

Baca Juga: 5 Pertanyaan untuk Guru Penggerak Tentang Dilema Etika dan Bujukan Moral

Langkah Menuju Keputusan Bijak

Modul ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga langkah-langkah konkret dalam pengambilan keputusan.

Ada 9 tahap yang perlu dilalui, mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi dan tindak lanjut.

Setiap tahap menekankan pentingnya melibatkan berbagai pihak, mempertimbangkan data dan fakta, serta berpegang teguh pada nilai-nilai.

Koneksi dan Aplikasi: Merajut Benang Pembelajaran

Modul 3.1 tidak berdiri sendiri. Pengetahuan yang diperoleh dihubungkan dengan modul-modul sebelumnya, khususnya terkait kepemimpinan pembelajaran, diferensiasi, dan budaya positif.

Pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, memperhatikan kebutuhan beragam, dan berlandaskan budaya positif menjadi kunci mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Baca Juga: 3 Prinsip Pengambilan Keputusan Guru Penggerak yang Paling Lengkap

Menjadi Pemimpin Penggerak: Mencetak Jejak Perubahan

Guru Penggerak tidak hanya dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat, tetapi juga mampu mengkomunikasikan dan mengimplementasikannya secara efektif.

Modul ini menekankan pentingnya komunikasi transparan, empati, dan membangun kepercayaan dengan semua pihak yang terlibat.

Di akhir perjalanan modul, para Guru Penggerak diharapkan mampu menjadi sosok yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dalam mengambil keputusan.

Kepemimpinan mereka berlandaskan nilai-nilai, berpusat pada murid, dan membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan Indonesia.

Dengan pengembangan lebih lanjut, artikel ini dapat menjadi sumber informasi dan pembelajaran yang berharga bagi para Guru Penggerak dan pemerhati pendidikan.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.