Ketiga desa tersebut masuk dalam kategori rawan bencana erupsi Merapi.
Tiga TPS yang ada di Desa Jrakah akan dipindah ke sekolah dasar dan rumah warga yang dekat dengan pengungsian warga di Balai Desa Jrakah.
Baca Juga: BPKP Konsisten Perkuat Tata Kelola Penyelenggaraan Pemerintahan
Ada 17 dusun di tiga desa itu yang masuk kategori rawan bencana, kata AKBP Petrus Parningotan Silalahi Kapolres Boyolali.
Polisi dan Linmas yang bertugas di desa tersebut telah diberikan bekal untuk mengatasi jika terjadi bencana.
Antisipasi dapat dilakukan dengan cara menghimbau masyarakat untuk membawa masker dan kacamata pada saat datang ke TPS untuk mengantisipasi debu vulkanik yang akan dikeluarkan jika Merapi erupsi.
Anggota KPPS atau RT setempat juga bisa menghimbau warganya agar tidak panik.
"Terkait dengan pengamanan dalam tahap pemungutan dan penghitungan suara, Kami tentunya sudah siap." kata Petrus, usai Apel pergeseran pasukan di Mapolres Boyolali, Selasa (13/2/2024).
Selain dari kepolisian, pengamanan TPS se-Boyolali juga dilakukan oleh 6.818 anggota Linmas serta 140 anggota TNI yang akan membantu menguatkan pengamanan dari mulai proses pemungutan sampai penghitungan suara.
Dari pihak pengamanan berharap selama proses pemungutan hingga penghitungan suara berjalan lancar, sehingga situasi masyarakat dapat terjaga kondusifitasnya.
Dari pihak pengamanan langsung gerak cepat untuk melakukan penebalan personel di daerah rawan tersebut jika terjadi peningkatan eskalasi.
"Maka kami akan melakukan penebalan, jika hasil analisa kami perlu dilakukan penebalan," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News