Sonora.ID - Pemilu yang damai adalah cermin dari kedewasaan politik sebuah bangsa. Tidak kalah pentingnya, peran pemilih muda sebagai penentu akhir dalam proses demokrasi juga tidak boleh diabaikan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan banyaknya pemilih muda semakin menebalkan optimisme dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara menuju Indonesia Emas 2045.
“Generasi muda akan menjadi penopang, penggerak sekaligus yang akan mengisi Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dalam siaran pers yang diterima Sonora, Jumat (16/02/2024).
Menkominfo mengungkapkan masyarakat termasuk generasi muda juga perlu dibekali dengan kegiatan literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya Gen-Z dan Millenial akan pentingnya harmoni dalam berbagai proses kehidupan berbangsa, termasuk pemilu damai 2024.
Hal yang dimaksud oleh Menteri Budi adalah banyaknya pemilih pemula pada tahun ini akan menjadi tonggak awal menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: 3 Syarat Capres Menang Satu Putaran Pemilu 2024, Ini Penjelasannya!
“Pemuda-pemudi di Indonesia masih memiliki waktu yang cukup menuju tahun 2045. Maka dari itu, semangat bagi para pemuda-pemudi untuk terus berkarya bagi negeri tercinta,” tambahnya.
Menteri Budi mengingatkan, dengan beredar misinformasi dan hoaks yang bermunculan khususnya selama masa pemilihan pemilu 2024, Kemenkominfo konsisten melakukan sosialisasi literasi digital. Adapun fokus dari Talkshow Literasi Digital ada pada 4 pilar materi, yaitu Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital dan Keamanan Digital.
“Oleh karena itu, upaya untuk menangkal misinformasi dan berita hoaks diperlukan skill untuk mencari sumber informasi yang jelas. Maka, melalui Talkshow Literasi Digital, saya berharap teman-teman akan dapat memanfaatkan ruang digital secara menyeluruh dan tidak mudah terprovokasi berita hoaks dan misinformasi,” lanjutnya.
Talkshow Literasi Digital Harmoni Pemilu Damai merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo). Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Selaras dengan yang dikatakan oleh Menkominfo, platform media sosial seperti Tiktok indonesia juga mendukung pengurangan hoaks di aplikasi Tiktok dengan turut serta men-takedown konten-konten negatif seperti hoaks, kekerasan, dan lain-lain.
“Pada dasarnya hoaks adalah hal yang dilarang, sudah ada mesin moderasi untuk men-takedown konten sebelum di share kalau misal melanggar tanpa adanya laporan. Berhasil men-takedown sebelum dilihat 1 orang pun,” ujar Public Policy and Goverment Relations Tiktok Indonesia Faris Mufid dalam Talkshow Literasi Digital Harmoni Pemilu Damai.
Pada kesempatan yang sama, dukungan terhadap pengawasan konten-konten bermuatan negatif juga turut dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Anggota Bawaslu Republik Indonesia Puadi mengatakan Bawaslu memiliki metode pengawasan dengan melalui penelusuran aplikasi untuk melaporkan hoaks, untuk mengecek mana-mana saja informasi yang hoaks atau tidak.
“Itu bisa di cek hoaks atau tidak.” ujar Anggota Bawaslu Republik Indonesia Puadi
Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan setiap lembaga media dan pemerintahan untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahaya dari hoaks dan misinformasi yang banyak beredar di ruang digital. Dengan dukungan berbagai pihak dalam memerangi hoaks maka dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi pemilu yang harmonis.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News