Penulis : Ika Andriani
Klaten, Sonora.ID – Perolehan suara versi hitung cepat yang dikeluarkan KPU RI di Kabupaten Klaten, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran mampu ungguli kedua pasangan lainnya.
Jumat (16/2/2024) di Kabupaten Klaten data yang masuk mencapai 66,32%. Data tersebut berasal dari 2784 dari 4198 TPS. Dikutip dari laman website resmi KPU RI pemilu2024.kpu.go.id hingga pukul 06.30 WIB,
Dari data KPU, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 226.806 suara atau 47.41%, peringkat kedua ditempati pasangan Ganjar-Mahfud dengan perolehan suara 187.338 atau 39.16%, sedangkan pasangan Anies-Muhaimin menduduki peringkat terakhir dengan perolehan suara 64.255 atau 13.33%.
Sedangkan menurut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten, pasangan nomor urut 2 menduduki posisi pertama dengan perolehan suara 405.888 atau 47,96%.
Urutan kedua ditempati pasangan Ganjar-Mahfud yang meraih 328.899 atau 38,87%. Kemudian pasangan Anies-Muhaimin meraih 111.453 atau 13,17%.
Data hitung cepat dari Badan Kesbangpol diperoleh berdasarkan data laporan berjenjang.
Baca Juga: Tiba-tiba kondisi drop, Anggota KPPS TPS 04 di Klaten Meninggal Dunia
"Ini data kita dapat secara berjenjang, mulai dari desa ke kecamatan, kemudian dari kecamatan ke sini (Kesbangpol)”, ungkap Sugeng Haryanto Kepala Badan Kesbangpol.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, tim pemenangan Ganjar-Mahfud tetap menunggu hasil penghitungan resmi KPU.
"Quick count tetaplah quick count, karena realitas dilapangkan masih ditemukan beberapa kejanggalan. Seperti dokumen C1 yang di upload dan angka yang di input di kawalpemilu.org berbeda, dan menguntungkan salah satu paslon," jelasnya.
Pihaknya masih menunggu perhitungan final yang dilakukan KPU. Menurutnya, perbedaan data tersebut hingga saat ini belum terkonfirmasi
Beberapa langkah telah ditempuh untuk memastikan proses sebelum hingga setelah pencoblosan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Saat ini, tim pemenangan dan para saksi masih terus mengawal proses pengumpulan formulir C1.
"Saat ini sedang proses pengumpulan C1 yang valid, baru nanti akan kami verifikasi dengan website KPU untuk memastikan ada kejanggalan atau tidak," kata Hamenang.
Diungkapkan Hamenang, PDIP tak terlalu menanggapi hasil hitung cepat dan tetap menunggu hasil penghitungan resmi atau real count dari KPU.
"PDIP partai ideologis, bukan partai kemarin sore, sehingga kami selalu taat pada konstitusi. Maka dari itu menanggapi (hitung cepat) Pemilu ini, kami masih santai-santai saja. Artinya kita sambil berproses pengawalan C1 sementara itu kami juga masih menunggu real count (KPU)," ungkap Hamenang.
"Karena bisa jadi antara quick count dan real count hasilnya berbeda, itu dimungkinkan karena ada beberapa kejanggalan yang ada," imbuhnya.
PDIP memberikan arahan untuk para kader dan simpatisan agar tidak terpengaruh dengan hasil hitung cepat.
"Para kader dari induk partai sudah mengimbau agar tidak menanggapi terlalu serius, kami fokus saja pada pengawalan suara hasil Pemilu," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News