Pemurni logam dengan menggunakan api suhu tinggi akan memanaskan kui, melelehkan logam dan memaksa semua kotoran naik ke permukaan logam untuk dibersihkan sehingga didapatkan logam murni dan lebih berharga.
Seperti itulah cara Tuhan menguji kita untuk mendapatkan kemurnian dan kedewasaan. Memang kita adalah ciptaan baru (2Kor. 5:17), namun masih ada keinginan daging penuh dosa yang selalu berlawanan dengan keinginan Roh (Gal. 5:17).
Keinginan daging penuh dosa inilah yang perlu dimurnikan dengan api oleh Allah, Sang Pemurni. Situasi yang sulit, respons keliru dari orang sekitar kita atau kesulitan lain akibat melakukan kebenaran adalah ibarat api yang dipakai Tuhan untuk memurnikan kita.
Jangan lari, kita perlu bertekun dalam proses pemurnian. Proses pemurnian memang sulit dan menyakitkan namun ketika kita bertekun, buahnya adalah kedewasaan dan kesempurnaan (Yak. 1:2-4).
Keinginan daging yang berlawanan dengan keinginan Roh apakah yang belum kita serahkan kepada Allah untuk dimurnikan? Sesulit atau sesakit apa pun pemurnian itu menghampiri kita, kita tidak boleh mundur atau menghindar dari proses pemurnian yang Allah kerjakan dalam hidup kita.
Allah merindukan kehidupan kita semakin dewasa dan sempurna, namun itu menuntut ketekunan dan kesabaran melalui proses pemurnian yang sulit dan mungkin menyakitkan.
Demikan renungan harian Kristen hari ini, 19 Februari 2024 dikutip dari Alkitab Mobile SABDA.
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.