Gerakan Pangan Murah
Dyah Lukisari, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng, mengungkapkan bahwa Gerakan Pangan Murah sudah yang ketujuh kalinya digelar di wilayah Jawa Tengah.
Sebelumnya juga sudah digelar beberapa kali di Klaten, Semarang, Salatiga dua kali dan Banjarnegara dua kali.
"Gerakan pangan murah digelar sebagai upaya stabilisasi harga dan menekan inflasi," ungkap Dyah.
Ia juga menuturkan, Gerakan Pangan Murah telah digelar sebanyak 500 kali pada tahun lalu. Sedangkan untuk tahun ini rencananya akan digelar 450 kali di Jawa Tengah.
"Kami sediakan lima ton beras, dua ton gula dengan harga jual bisa ditebus murah. Untuk beras satu kilonya Rp 10.500 dan gula Rp 14.500. Telur ayam Rp 23.000 per kg," tambahnya.
Baca Juga: Harga Beras dan Gula Naik, BPS Sulsel Klaim Inflasi Masih Terkendali
Ratusan warga saat itu terlihat sedang mengantre dan dilayani oleh petugas bulog di stan penjualan beras.
Terdapat 5 ton beras kualitas medium yang dijual dengan harga Rp51 ribu per lima kilogram, dan beras premium dengan harga Rp69 ribu per lima kilogram.
Selain itu, harga minyak goreng merek Minyak Kita Rp13.500 per liter, dan harga gula pasir Rp14.500 per kilogram.
Sedangkan yang paling banyak diburu oleh warga yakni Gula pasir dan beras, karena harganya jauh lebih murah dari harga pasarannya.
Dalam program khusus subsidi pangan ini, pembeli yang ingin menebus komoditas non beras seperti gula dan minyak goreng, diwajibkan untuk menunjukkan KTPnya.
Penulis: Kharissa Herawati