اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا،
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma'asyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah, marilah kita bersama sama bertekad untuk selalu meningkatkan kualitas Iman dan taqwa kita kepada Allah aja wajalla, dengan lagi lagi menambahkan rasa syukur dan sabar dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari hari.
Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad shalallahu alaihiwas salam, semoga hari yang dijanjikan nanti kita semua beroleh syafa'at dari beliau, Aamiin Allahhumma Aamiin.
Pada kesempatan hari yang berkah ini, akan kita ketengahkan satu judul khutbah yaitu:
"Bertemu Syaban Berharap Sampai Ramadhan"
Jamaah shalat Jum'at yang dirahmati Allah, siapa sangka tetangga kita yang masih begitu muda, yang menurut kebiasaan dan sebagian keyakinan kita semua bahwa beliau masih akan diberikan kesempatan bertemu Ramadhan pada tahun yang lalu, namun yang terjadi, Allah telah memanggilnya pulang.
Ada juga seorang yang kita kenal begitu baik, begitu taatnya kepada Allah bahkan kebaikannya meliputi kampung kita karna kedermawanannya, tapi beliau juga dipanggil Allah ketika Ramadhan baru selang beberapa hari.
Namun pada hari ini di bulan Sya'ban ini kita semua masih begitu Yaqin bahkan terkadang kita masih sangat yaqin diberikan kesempatan bisa bertemu bulan suci Ramadhan tahun ini, dan kita sudah mulai membuat janji janji.
Kita masih menyusun berbagai rencana untuk melengkapi keinginan keinginan syahwat yang kita targetkan, dengan melupakan persiapan utama untuk menyambut tamu agung kita,yang bernama Ramadhan, padahal beliau hanya tinggal di rumah rumah kita sebulan penuh, beliau datang membawa segudang Rahmat, segudang berkah segudang ampunan dan segudang ketaqwaan.
Namun demikian oleh Ramadhan tersebut belum bisa kita terima langsung kecuali kita setia menemaninya hingga beliau berpamitan meninggalkan kita.
Jama'ah shalat Jum'at yang dirahmati Allah, seandainya ada raja raja dibelahan bumi ini yang sanggup menjamin bahwa kita pasti bertemu Ramadhan tahun ini, sudah tentu kita tidak akan percaya.
Karena kita Yakin bahwa Allah pemilik jiwa dan raga kita, malaikat maut tak pernah bisa kita ajak kompromi, malaikat maut tak pernah peduli kita sudah siap atau belum, malaikat maut tak pernah peduli kita sedang apa.
Kita lagi dimana, usia kita berapa, malaikat maut tak pernah peduli pangkat kita apa, golongan kita golongan berapa, malaikat maut tak pernah peduli kita orang kaya atau kita orang susah.
Malaikat maut takkan pernah peduli kita keturunan siapa jika Allah telah berkata pulang seketika itu juga nama yang dihormati berubah menjadi zenazah.
Baca Juga: 5 Hadist Sholat Jumat, Amalan yang Disyariatkan untuk Umat Islam
Sesungguhnya kita semua tidak Bisa Lari dari Kematian. Allah berfirman dalam Al Qur'an
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 8).
Jama'ah shalat Jum'at yang dirahmati Allah, disamping persiapan kita menyambut tamu agung Ramdhan mari kita sama sama belajar menjadi manusia manusia yang bermanfa'at bagi orang lain dan usahakan masing masing kita menjadi manusia yang paling cerdas, Rosululllah Salallahu alaihiwas salam bersabda
أَفْضَلُ المُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ
Artinya
“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka semua adalah orang-orang cerdas (yang sesungguhnya).” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dan dinyatakan sahih)
Sebagai kesimpulan, mari lengkapi persiapan kita Siap berjumpa Ramadhan dan siap berjumpa kematian, karna kita tidak pernah tau mana yang duluan sampai kepada kita diantara keduanya.
Semoga Allah memberikan Taufiq dan hidayahnya agar kita semua siap menyambut diantara keduanya
Aamiin Allahhumma Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىِّ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِوَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اَللهُمَّرَبَّنَا ظلمناأَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَالْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّاِ وَقِنَا عَذَابَالنَّار,وَقِنَاعَذَابَ النَّارِ,سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
عِبَادَاللهِ.إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِوَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Demikian ulasan mengenai khutbah Jumat edisi 23 Januari 2024. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Khutbah Jumat 16 Februari 2024: Ikhlas Menerima Takdir Allah di Pemilu 2024