Banjarbaru, Sonora.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan swasembada daging pada 2032 mendatang.
Untuk mewujudkannya, Pemprov Kalsel mengandalkan Program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti Plasma (SISKA KU INTIP).
Selain pertambangan di Kalsel, kebun sawit merupakan sektor penyumbang kedua di Kalsel yang memiliki potensi kebun sawit.
Salah satu programnya yaitu SISKA KU INTIP, dengan memanfaatkan kebun sawit menjadi area peternakan sapi potong dengan harapan dapat dikembangkan di seluruh kalsel agar kedepannya di 2032 Kalsel mencapai swasembada daging.
Usai membuka SISKA Supporting Program Indonesia-Australia Red Meat and Cattle Partnership (SSP-IARMCP) di salah satu hotel berbintang di Banjarbaru, pada Selasa (27/02), Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan daging sapi di Kalsel cenderung mengalami kekurangan setiap tahun.
Di mana setiap tahunnya, kebutuhan daging sapi mencapai 7.030 ton, sementara ketersediaannya hanya sebanyak 5.507 ton.
“Kita defisit 1.523 ton atau setara 11.451 ekor sapi setiap tahun,” ujar Roy.
Oleh karenanya, Pemprov Kalsel semakin intens mengembangkan program SISKA KU INTIP untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di banua.
Baca Juga: Cium Kecurangan Perhitungan Suara, GMNI Kalsel: Kawal Sampai Tuntas!
Dengan memanfaatkan kebun sawit menjadi area peternakan sapi potong, ia berharap kalsel pada 2032 mampu mencapai swasembada daging.