“Kita mengharapkan kolaborasi dengan semua pihak dan semua sektor program ini sangat dibutuhkan karena road map ini sangat diperlukan untuk memperlancar program SISKA KU INTIP,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Roy, Pemprov Kalsel telah berupaya meningkatkan populasi dan produksi daging melalui program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) yang setiap tahun mampu melahirkan anak sapi atau pedet sebanyak 28.000 ekor.
Namun dikarenakan keterbatasan pakan dan jumlah pelaku usaha penggemukan sapi/feedlooter di Kalsel, beberapa sapi bakalan hasil SIKOMANDAN ke dijual ke luar provinsi Kalsel.
“Atas dasar tersebut Pemprov Kalsel menciptakan inovasi berbasis penguatan sinergi dan kolaborasi multipihak yaitu pelibatan pemerintah, pelaku usaha/swasta, akademisi, pekebun/peternak dan komunitas,” kata Roy.
Sementara itu, Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi menyampaikan untuk ekspos road map SISKA KU INTIP akan dilaksanakan di wilayah yang sudah teridentifikasi.
“Kita sudah ada sekitar 250.000 hektare lahan yang cocok untuk pengembangan program SISKA KU INTIP,” kata Suparmi.
Saat ini yang sudah berkomitmen ada 22 perusahaan dan sampai dengan saat ini kita sudah ada 26 klaster SISKA KU INTIP.
“Terkait dengan penyusunan prospektus ini ada 14 klaster SISKA KU INTIP yang akan kami ekspos untuk menarik para investor,” tandas Suparmi.
Baca Juga: Bakal Ditanam Pohon Ulin di Lokasi TMMD Ke-119 Kodim Banjarmasin