Manado, Sonora.ID - Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Manado, serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024, di Gedung Serbaguna Pemerintah Kota Manado, pada Rabu (28/2/2024).
Kegiatan ini dbuka langsung oleh Walikota Andre Angouw, dalam sambutannya mewakili pemerintah Kota Manado meyampaikan banyak berterima kasih kepada Bapak Andry Prasmuko selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara dan Jajarannya atas kerjasamanya yang baik selama ini.
Ia mengatakan harga cabe di bulan desember yang lalu tidak terkontrol, berkat koordinasi dengan Pak Andre akhirnya pemerintah kota Manado bisa membeli cabe dari Sleman dan operasi pasar.”katanya
Andre berpikir mengolah inflasi ini tadinya susah ternyata lumayan gampang tapi tidak boleh lengah. Ia menambahkan kedepan perlunya adanya metode dan mekanismenya supaya lebih tanggap dalam menghadapi hal seperti ini.
inilah pentingnya koordinasi dan bertemu rapat seperti ini agar supaya kita bisa bergerak cepat.”tegasnya
Inflasi ini sangat krusial Ia pernah membaca artikel bahwa inflasi ini adalah silent killer yang berarti nda dapa rasa mar boleh mati.” ungkapnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2023 Tumbuh 5,04% (yoy) Didukung Komponen PDB
Inflasi itu sendiri makan kesejahteraan, karena kesejahteraan itu pendapatan minus pengeluaran tentunya pengeluaran pokok sisanya disebut income, begitu inflasi tinggi pengeluaran pokok naik sehingga dia memakan sisa-sisa income pada saat tertentu bisa makan di pendapatan dan itu sangat berbahaya.”pungkasnya
Orang nomor satu di kota Manado mencontohkan orang yang punya hidup mungkin pas-pasan dengan memenuhi kebutuhan pokoknya dengan pendapatannya sebulan tiba-tiba ikhlas yang biasanya memberi makan tiga puluh hari lalu inflasi 10% dia hanya bisa makan tumbuh-tumbuhan lalu 3 harinya tidak makan dong.”katanya Inflasi ini sangat berbahaya karena membunuh kesejahteraan maka penting bagi kita bersama bersinergi untuk seriusi agar supaya inflasi selalu terkendali.
Selanjutnya Ia mengatakan bahwa Deflasi juga tidak bagus, karena kalau deflasi kosumsi terganggu, harga turun secara psikologis orang tahan belanja karena berharap harga akan turun lagi dengan demikian ekonomi tidak akan jalan.
Ia menambahkan TP2DD percepatan dan perluasan digitalisasi daerah itu sebenarnya semuanya adalah mengelola inflasi dengan digitalisasi, informasi yang baik maka inflasi dapat terkendali. Menurutnya kota manado adalah “second gateway”dimana telkom international sudah membuka jalur untuk Manado dan juga akan ditambahkan dari Amerika maka bandwithnya akan semakin besar tentunya kemampuan untuk memperkuat dan memperluas semakin besar juga.
Di sisi lain ia berharap bisa bekerja maksimal dengan memanfaatkan infrastruktur digital yang sudah ada dan akan bertambah semuanya untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan digitalisasi bisa menjangkau seluruh pelosok dunia, agar bisa melihat dunia dengan tinggal di Manado.
Ia juga ingin mengakomodir namanya digital nomade adalah tipe orang yang bisa bekerja tinggal dimana saja dengan menghasilkan uang.
Baca Juga: DP3A Sulut Buka Hotline 129 Kekerasan Anak dan Perempuan, Wanda Musu: Segera Lapor!
Ia menambahkan bahwa telkom international sudah ada rumusnya yaitu dengan bertambahnya bandwith yang akan masuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen tetapi itu semua kembali dari kita untuk memanfaatkan dengan baik.
Dia berharap inflasi agar bisa terkendali agar orang yang tinggal di kota Manado bisa kreatif, bisa jualan keluar bahkan orang digital nomade datang tinggal kota Manado mereka berjualan uang masuk di Kota Manado.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Andry Prasmuko memaparkan bahwa bulan Januari tahun 2024 kota Manado mengalami deflasi karena harga-harga cukup tinggi. Namun secara yoy inflasi Manado masih relatif rendah sebesar 2,45 persen dibandingkan kotamobagu yang selama ini rivalnya hanya satu tapi sekarang sudah ada airmadidi, minahasa selatan. Selanjutnya inflasi kota Manado volatile naik turun tapi jangan naik turun dan jangan terlalu tinggi sehingga masyarakat akan kesulitan untuk membeli.
Komoditas penyumbang inflasi kota Manado bervariasi tapi untuk beberapa tahun terakhir ini di dominasi ini ada tomat, daging babi, ikan mujair, ikan tude. Seringkali menimbulkan pertanyaan mengapa harga malalugis itu kadang-kadang melonjak harganya tinggi ternyata ikan malalugis itu dijadikan umpan jadi pada musim tuna ikan malalugis jadi umpan untuk menangkap tuna info tersebut didapat dari beberapa nelayan.
Perbandingan harga-harga di pasar tradisional dan pasar modern jadi yang harus kita waspadai bersama adalah beras karena Manado bukan penghasil beras namun kita juga memahami bahwa Manado itu jadi pusatnya pedagang besar beras jadi ada fenomena menarik bahwa seluruh beras di Sulawesi Utara berasalnya dari Manado bukan berasal dari Bolmong karena pedagang besarnya berasal dari Manado membeli berasnya dari mana-mana dikumpulkan disini baru disebarkan ke kota-kota Sulawesi Utara, menjawab pertanyaan pak walikota tadi mengapa Kotamobagu inflasinya selalu tinggi padahal dekat dengan komoditas karena jalurnya distribusinya tidak seperti yang kita bayangkan karena semua hasil horti dikumpulkan di Manado. Begitupun fenomena di pulau jawa kota-kota di Jawa Tengah banyak penghasil bawang merah tetapi tetap saja hargaya tinggi, cabe-cabenya juga tinggi karena semuanya dibawa ke Jakarta yaitu kramat jati baru dari kramat jati di distribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
Sisi lain dalam kajian bersama menjadi perhatian yaitu harga tomat dimana menurut data BI Sulut bahwa sulawesi utara itu supplier tomat jadi kebutuhan tomat itu bisa dicukupi dari produksinya sulawesi utara tetapi beberapa waktu kenapa harga tomat melonjak tinggi itu dikarenakan ada permintaan tempat lain yang memberikan harga lebih bagus sehingga tomat di Sulawesi utara jadi berkurang cukup banyak membuat harga-harganya melompat tinggi.Yang perlu kita pahami bersama bahwa jangan sampai apa yang dilakukan untuk menekan harga itu merugikan petani karena kalau petani sudah tidak menanam berarti supply tidak ada masa nanti cabe dan tomat harus impor dari vietnam atau thailand semoga tidak seperti itu. Yang paling penting kita tahu harga pokok produksinya sehingga harapannya bisa bermain disitulah keuntungannya juga ada tapi tidak membebani masyarakat.
Ada 7 program unggulan GNPIP untuk mengendalikan inflasi yaitu:
Kegiatan ini turut dihadiri, diantaranya Kepala BPS Kota Manado Novri Mokoagouw, Kepala Bapenda Steven Donald Rende Kota Manado, Kadis Pangan Kota Manado Meisje Wollah, BSG dan Pertamina dan stakeholder terkait.
Baca Juga: Rapat Sinergitas Koordinasi dan Balai Monitor Manado Bersama Penyelenggara Siaran