Cirebon,Sonora.Id - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) secara aktif berperan dalam memberdayakanekonomi warga di Kampung Keberagaman Merbabu Asih Cirebon melalui berbagai Program PemberdayaanMasyarakat (PPM) dengan kreativitas, pelestarian budayadan lingkungan.
Kampung Keberagaman Merbabu Asih sendiri merupakansebuah miniatur toleransi dan kerukunan antarumatberagama. Di sana, empat rumah ibadah – Pura Agung Jati Permana (Hindu), Vihara Bodhi Sejati (Buddha), Masjid As-Salam (Islam), dan bangunan Panti Wreda Kasih (Kristen) – berdiri berdampingan dengan damai, mencerminkansemangat persatuan dalam keberagaman.
Tak sekedar merajut toleransi, di bawah binaan PHE ONWJ, ibu-ibu di Kampung Keberagaman telah menunjukkaninovasinya dalam menciptakan motif batik bertemalingkungan. Batik ini menjadi media kampanye untukmeningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnyamenjaga kelestarian alam.
Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan, menjelaskan bahwa program membatik ramahlingkungan di Kampung Keberagaman merupakanperwujudan komitmen PHE ONWJ dalam menjalankan tigaaspek penting. Pertama, kepedulian lingkungan dengan penggunaan pewarna alami dalam membatik merupakanlangkah nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan dan meminimalkan limbah.
“Lebih dari sekadar menggoreskan canting pada kain, pengalaman membatik di Kampung Keberagaman inimenghadirkan nilai tambah melalui penggunaan bahan bakuramah lingkungan. Pewarna alami yang berasal dari buah-buahan menjadi ciri khas batik Kampung Keberagaman, menghasilkan karya seni yang indah tanpa mencemarilingkungan,” ujar dia dalam Kunjungan Lapangan Media Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan KKKS di Cirebon, Rabu (28/2).
Selain itu, kegiatan membatik juga memiliki aspekpeningkatan ekonomi masyarakat. Pasalnya, menurut Ery, program ini memberdayakan ibu-ibu di Kampung Keberagaman dengan membekali mereka keterampilanmembatik dan membuka peluang usaha baru.
“Kami berharap program ini tidak hanya memberikan manfaatekonomi bagi masyarakat, tetapi juga menginspirasi sikappeduli lingkungan yang berkelanjutan dan memperkuatkecintaan terhadap budaya batik,” ujar Ery Ridwan.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas, Nyimas Rikani Fauziah menyampaikan bahwa kegiatanmembatik di Kampung Keberagaman menjadi contoh sinergi
yang apik antara SKK Migas, PHE ONWJ, dan masyarakatsetempat dalam upaya melestarikan alam, budaya, dan meningkatkan ekonomi. Semangat kolaborasi dan gotong royong ini diharapkan dapat terus berkembang dan membawamanfaat bagi semua pihak.
“Dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat inimenunjukkan bahwa industry migas secara aktif memberikankontribusi tak hanya terhadap pembagunan negara tetapi juga masyarakat,” tutur dia.