Sintang, Sonora.ID - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang Kurniawan menghadiri pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Binjai Hulu pada Kamis, 29 Februari 2024 di Gedung Serbaguna Kecamatan Binjai Hulu.
Kurniawan Kepala Bappeda Kabupaten Sintang menyampaikan musrenbang yang dilakukan oleh 14 kecamatan dalam rangka menyusun rencana kerja pemerintah daerah (RKPD).
“RKPD ini penting karena akan menjadi satu-satunya pedoman penyusunan APBD. Sedangkan APBD merupakan satu-satunya dokumen semua belanja pemerintah dituangkan. Maka APBD tidak bisa tersusun kalau tidak ada RKPD dan RKPD tidak akan pernah ada kalau tidak ada musrenbang, ” ujar Kurniawan.
RKPD akan menjadi cacat manakala tidak ada usulan dari bawah yang ditampung dalam musrenbang kecamatan. Maka suka atau tidak suka, musrenbang harus dilakukan karena menjadi dasar penyusunan RKPD.
Baca Juga: Momen Istimewa Ani Sofian Serahkan Lukisan Ampas Kopi ke Jokowi
“Hari ini terakhir musrenbang kecamatan. Dan Jumat, 1 Maret 2024 dan 4 Maret 2024 akan dilaksanakan forum OPD yang menjadi sarana komunikasi kecamatan dengan OPD-OPD yang ada. kecamatan membawa hasil musrenbang yang sudah diverifikasi, dan dibahas oleh OPD. Sehingga 6 Maret 2024, kita sudah bisa melaksanakan musrenbang tingkat Kabupaten Sintang” terang Kurniawan.
Dia mengatakan APBD 2025 ini unik. Pihaknya menyusun sekarang. Akan disahkan paling lambat November 2024 nanti. Dan akan dilaksanakan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sintang periode 2025-2030 mendatang.
Kurniawan Kepala Bapppeda Sintang menjelaskan bahwa jumlah desa mandiri di Kabupaten Sintang baru mencapai 27 persen atau 113 desa dari 391 desa, dan ODF baru 107 desa.
“Kabupaten Sintang juga menghadapi penyakit ATM. Artinya AIDS, Tuberkulosis dan Malaria. Jumlah kasus ketiga penyakit sama sama tinggi. AIDS terdeteksi 1.000 kasus, TBC yang menular ini juga banyak kasus di Sintang, sedangkan malaria dan DBD ini tahun lalu 8 kasus meninggal. Rabies tahun lalu banyak kasus gigitan dan 8 orang meninggal. Tingginya kasus penyakit ATM ini ternyata mempengaruhi angka harapan hidup Kabupaten Sintang yang saat ini mencapai 72 tahun. Maka penyakit ATM ini harus diatasi dengan serius, " jelas Kurniawan.
Baca Juga: Pengkot Perkemi Kota Pontianak Gelar Open Tournament Shorinji Kempo Antar Pelajar Se Kota Pontianak