Luwu, Sonora.ID - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin mengunjungi Kabupaten Luwu untuk koordinasi terkait penanganan bencana longsor yang terjadi di Bastem, baru-baru ini. Bahtiar juga menyempatkan diri membesuk korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Medika Kota Palopo.
Dalam kunjungannya itu, Pj Gubernur Bahtiar menyerahkan santunan sebesar Rp5 juta rupiah kepada korban yang dirawat. Sedangkan bagi korban meninggal diberi santunan sebesar Rp 15 juta, yang diserahkan kepada ahli waris di Mako Brimob Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.
Bahtiar menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja dalam menangani bencana tersebut Baik oleh pemerintahan di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, juga dengan Basarnas. Termasuk oleh pihak swasta dan masyarakat.
"Sekali lagi terima kasih kepada masyarakat dan tim yang sangat cepat dan sigap, semua terkonsolidasi. Saya kira ini menjadi contoh juga, kita tidak berdoa ada kejadian. Tetapi cara penanganan longsor di Bastem ini menjadi contoh yang baik," ujarnya.
Secara khusus, Bahtiar juga mengapresiasi manajemen dan direksi Rumah Sakit At-Medika Palopo yang membebaskan biaya perawatan kepada korban. Selain itu, akses jalan di lokasi longsor kini sudah bisa dilalui.
Baca Juga: Longsor Luwu, Pemprov Sulsel Gerak Cepat Kirim Bantuan dan Benahi Jalan
"Pak Dirut langsung mengatakan, semua yang dirawat di rumah sakit ini dibebaskan gratis jadi tidak ada biaya satu sen pun dikenakan," bebernya.
Kedatangan Pj Gubernur Bahtiar didampingi Pj Bupati Luwu dan Pj Wali Kota Palopo disambut haru oleh para korban. Seperti disampaikan Ririn ,salah seorang korban yang dirawat, dirinya baru saja menjalani operasi karena bahunya patah. Menurutnya, kehadiran para kepala daerah membuatnya sedikit tenang.
"Saya habis operasi, ada patah bahu (tulang belikat). Terima kasih atas kedatangan Bapak Gubernur, ini menjadikan kami semangat," kata Ririn, yang bekerja di Puskesmas Bassesang Tempe Utara.
Korban selamat lainnya, Nirwana, menceritakan, saat kejadian dirinya akan pergi bertugas ke Puskesmas. Saat ini kondisinya perlahan membaik. Sementara, Selvina kerabat dari korban meninggal dunia Emilia, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan.
Diketahui, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Rabu, 28 Februari 2024, pukul 16.58 WITA, jumlah korban meninggal dunia sebanyak lima orang. Masing-masing Emelia (30 tahun), Miskawati (21 tahun)/ Mariana (57 tahun), Wanto (18 tahun) dan Ratang (50 tahun). Sedangkan korban luka yang dirawat di rumah sakit sebanyak 8 orang, korban selamat sebnayak 11 orang. Serta 14 kendaraan roda dua telah dievakuasi.
Baca Juga: Danny Pomanto Ingin Jadikan Lahan Stadion Mattoanging RTH Low Carbon