Terima kasih Tuhan
Kau pertemukan hambamu dengan bulan yang kudambakan
Kau berikan kami tuk harapkan sebuah ampunan
Sebuah ampunan di bulan suci ramadhan
Rasa bahagia yang tak bisa terucap oleh kata-kata
Hanya kata-syukur yang terucap penuh rasa pengagungan
Rasa pengagungan penuh kebahagiaan
Karena di beri kesempatan bertemu bulan yang kau agungkan
Ku bersihkan jiwa dan raga untuk menyambutnya
Ku tanamkan rasa penyesalan di hari-hari sebelumnya
Ku sucikan batin tanpa rasa iri tuk memulyakan bulan yang engkau muliakan
Ku bersujud padamu tuhan semesta alam
Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an aku dendangkan
Tuk muliakan bulan yang engkau mulyakan
Demi namamu tuhan ku harapkan belas kasihan
Dan harapkan kekuatan tuk mengisi bulan yang engkau muliakan dengan kebaikan
Marhaba ya Ramadhan
9. Menjelang Ramadhan
Ramadhan kini kau akan datang
Menyejukan hati yang kekeringan
Mengharumkan nafas yang tertahan
Menenangkan rasa kegelisahan
Ramadhan aku sangat senang
Kurasakan ada kedamaian
Menjalankan ibadahpun tenang
Tiada penggangu Berkeliaran
Ramadhan Namamu suci Nan menawan
Membuat insan tertawan
Menjalankan ibadah penuh keikhlasan
Demi gandanya pahala dan kemenangan
Seuntai kata kurangkaikan
Untukmu Bulan suci ramadhan
Karena kedatangan mu mengesankan
Dan selalu di rindukan umat beriman
10. Ramadhan Harapan
Ketika senja telah tiba
Ramadhan berkah mulai menyapa
menjadi sebuah harapan tuk segenap, seluruh insan
Letih sudah jiwa ini
Menapaki hari-hari
Bergelimang dengan dosa
Membuat jiwa penuh nestapa
Kuatkan diriku untuk hijrah
Tancapkan keyakinan pada diri hamba
tentang janjimu yang Engkau sampaikan
Bahwa betapapun aku berdosa
Kan kau berikan ampunan
11. Tarawih Tadarus
Di surau yang kecil itu
Ketika masa kanak-kanak dahulu
Di sana lah kami belajar
Shalat Tarawih di bulan Ramadhan
Surau kecil begitu ramai
Berkumpul semua tetangga
Shalat tarawih berjamaah
Rasa hati begitu damai
Jika tarawih telah selesai
Berkumpul kami mengambil Alquran
Duduk kami melantunkan
Satu juz hingga usai
Itulah kenangan dahulu
Di surau kecil penuh kenangan
Diterangi oleh lampu
Lampu minyak cahaya Temaram
12. Khilaf dan Dosa
Ya Allah Ramadhan-Mu telah kembali
Mengapa jiwaku yang begitu sepi
Tertutupi debu-debu dosa
Dipenuhi nafsu angkara murka
Diantara milyaran manusia
Inilah aku seorang hamba
Yang berjalan tertatih-tatih
Menujumu walaupun sedih
Aku tahu Engkau penyayang
Namun diriku mengabaikan
Aku tahu azab yang Pedih
Namun diriku sibuk dengan dunia ini
Ampunilah dosa-dosaku
Khilaf dan dosa yang menggunung
Kepada siapa lagi aku mengadu
Aku tersesat hatiku bingung
Pada-Mu jua aku kembali
Meletakkan segala Harapan
Perih hati karena dosa
Yang kuharap adalah ampunan
13. Bila Ramadhan Memanggil
Bila Ramadhan memanggilmu
Mengetuk pintu hidupmu
Sambut ia sepenuh rindumu
Dekap ia sepenuh cinta
Dan biarkan jemari indahnya
Merengkuhmu dalam ampunan-Nya
Bila Ramadhan memanggilmu
Sambutlah ia bak tamu istimewa
Kenaglah kelopak hari-hari
Yang telah luruh berguguran
Kenanglah seumpama pertanda
Bagi engkau sang penerus pejalanan
Bersiaplah menjemput giliran
Bila tak lagi kau jumpai ia
Ramadhan di tahun depan
Bila ramadhan memanggilmu
Bersihkan hati dari segala dengki
Sucikan jiwa dari segala prasangka
Bersihkan raga dari segala dosa
Bila Ramadhan memanggilmu
Berlarilah menjemput panggilan-Nya
14. Taubat di Bulan Ramadhan
Dulu tidak serajin ini
Shalat lima waktu,
Mengaji tadarus,
Melengkapi dengan shalat sunah
Hingga berdzikir disela kesibukan
Dulu acuh tak acuh
Bermain sampai lelah
Tidur pulas hingga pagi
Meninggalkan serangkaian shalat
Hingga mengucap kata-kata tak pantas
Sekarang berbeda
Bulan ramadhan mendapat berkah
Telapak tangannya dicuci bersih
Mulutnya dikumur bersih
Kotoran hidungnya mengilang bersih
Wajahnya cerah bersinar
Lengannya lembab bersih
Rambutnya basah dan segar
Telinganya terbasuh sejuh
Hingga kakinya dingin bersih
Dan kembali ke jalan Allah
Di bulan suci Ramadhan ini
15. Ramadhan
Ya Allah Kau datanglah lagi Ramadhan buatku
Ketika ku masih saja tak mampu mensyukuri
Ramadhan-Mu yang lalu
Hari-hari-Mu masih saja ku lalui
Tanpa isi
Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap takabur
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkau penentu
Kadang kami masih merasa kebenaran itu hanya
punyaku
Yang lain bukan makhluk-Mu
Yang lain bukan umat-Mu
Dalam doaku
Sering ku memaksa
Seolah ku yang lebih tahu dari-Mu Sang Maha Tahu
Doaku bukan harapan, tapi keharusan
Dan ketika ada satu yang tak Kau kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang kau limpahkan
Demikian 15 puisi tentang Ramadhan yang menyentuh hati dan sarat makna.