Solo, Sonora.ID - Penerapan VAR atau Video Assistant Referee untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Indonesia ini digunakan dalam pertandingan final Elite Pro Academy U-20 antara Persis Solo vs Persita yang diadakan di Stadion Manahan Solo pada hari Kamis (7/3/2024) sore.
Kesempatan ini uji coba awal dari serangkaian persiapan yang dilakukan oleh LIB sebelum menggunakan VAR untuk memfasilitasi kompetisi sepak bola profesional Indonesia.
Uji coba tidak hanya dilakukan pada laga final ini, tetapi juga akan dilakukan beberapa kali pada pertandingan uji coba sebelum diterapkan ke Liga 1, terutama pada saat Championship Series di mana akan ada empat klub yang bersaing untuk memperebutkan gelar juara.
"Hari ini akan menjadi final dari kompetisi Elite Pro Academy (EPA) U-20 seperti yang sudah kami beri tahu sebelumnya bahwa di partai final U-20 ini menjadi spesial karena ini menjadi salah satu trial kita dalam penerapan VAR," jelas Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra di Stadion Manahan pada Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: Kejuaraan Sepakbola Piala Gubernur U20 Siap Digelar, Total Hadiah Rp85 Juta
"Sejak Mei 2023 lalu Juni 2023 kita melakukan deklarasi bahwa kita ingin menerapkan VAR di kompetisi Liga 1 2023/2024 tetapi dalam perjalanan dengan dinamika yang terjadi ada sesuatu yang harus dipersiapan lebih baik terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM) sehingga memang kita tunda pelaksanaannya pada Championship Series di bulan Mei mendatang," lanjutnya.
Stadion Manahan Solo memiliki pengalaman menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U-17 yang juga menggunakan teknologi VAR.
Pengalaman serupa juga dimiliki oleh venue lain yang digunakan untuk Piala Dunia U-17, seperti Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion JIS, dan juga Stadion Si Jalak Harupat. Oleh karena itu, penerapan uji coba VAR kali ini dianggap tepat, karena bukan hanya berlangsung di arena yang sudah terbiasa dengan teknologi tersebut, tetapi juga bukan dalam konteks kompetisi profesional. Yang menjadi salah satu persyaratan utama untuk menerapkan VAR tentunya adalah persiapan mengenai alatnya.
Yang kedua dan ketiga adalah perangkat pertandingan terkait, wasit yang memimpin pertandingan hingga replay operator yang akan bertugas di balik layar ruangan VAR. Dengan demikian, secara prinsipnya, stadion yang pernah menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan Liga 1 yang telah disiarkan langsung, meskipun tidak memiliki fasilitas khusus untuk operator VAR, masih dapat menerapkan teknologi VAR.
Apabila venue pertandingan tidak memiliki ruangan khusus yang akan digunakan untuk layar dan peralatan VAR, maka LIB akan mempersiapkan truk atau van khusus yang dapat digunakan untuk memfasilitasi hal tersebut.
"Kesiapan stadion yang pertama harus benar-benar siap tentu alat VARnya, yang kedua wasitnya yang sudah terlisensi, VAR dan Asisten VARnya, dan yang ketiga adalah replay operator yang juga sudah dilatih oleh Hokai," ucap Asep.
Baca Juga: Suporter PSS Sleman Kedapatan Bawa Miras, Polresta Solo Beri Tindakan