Cirebon, Sonora.ID - Banjir yang menerjang wilayah Cirebon Timur di 9 kecamatan dan 36 desa mengakibatkan 20 ribu rumah warga serta 83 ribu jiwa terdampak bahkan 2 warga dilaporkan tewas tersetrum dan terpeleset.
Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon memutuskan tanggap darurat bencana banjir selama 7 hari, dari tanggal 7-13 Maret 2024.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Bupati Cirebon dengan nomor 300.2.1/kep.77-BPBD/2024 tentang tanggap bencana banjir diwilayah Kabupaten Cirebon.
Sebagai informasi banjir besar melanda Kabupaten Cirebon, usai diguyur hujan lebat pada Rabu (6/3/2024) malam.
Selain dipicu hujan deras, banjir terjadi akibat luapan Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes yang melintasi wilayah Cirebon bagian Timur.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan, banjir yang melanda wilayah timur disebabkan curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kuningan, sehingga sungai Cisanggarung dan Ciberes meluap.
“Biasanya, hanya di Kecamatan Waled saja yang banjir ketika dapat kiriman air dari Kuningan, tetapi sekarang merembet ke sembilan kecamatan lainnya,” jelasnya, Kamis (7/3).
Menurutnya, 9 kecamatan yang dilanda banjir yakni Waled, Pangenan, Pasaleman, Pabedilan, Babakan Gebang, Ciledug, Losari, Pabuaran dan Kecamatan Karangwareng.
“Yang masih tinggi airnya di Desa Cilengkrang, Cibogo dan Ciuyah. Kalau Desa Ciuyah mencapai 2,5 meter saat malam hari, namun hanya beberapa rumah saja, karena lokasinya dekat dengan sungai,” ungkapnya.