Sonora.ID - Berikut ini adalah Khutbah Jumat Ramadhan yang membahas tentang puasa ramadhan dan ketakwaan sosial.
Khutbah Jumat menjadi salah satu bagian penting dari pelaksanaan Sholat Jumat bagi kaum muslimin.
Ada banyak sekali tema yang dapat diangkat dalam khutbah jumat, salah satunya tentang puasa ramadhan dan ketakwaan sosial.
Mari simak langsung khutbah jumat ramadhan tentang puasa ramadhan dan ketakwaan sosial berikut ini.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat tentang Bulan Ramadhan Penuh Berkah yang Menyentuh Hati
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ يَحْشُرُنَا فِي الْمَحْشَرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْجَبَّارُ وَأَشْهَدُ اَنَّ حَبِيْبَنَا وَ نَبِيَّنّا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ . اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia
Pada khutbah singkat ini, khatib mengajak diri sendiri dan seluruh jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada kita bertujuan untuk mencapai ketakwaan. Oleh karena itu, marilah kita semua di bulan Ramadhan ini meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segala larangan.
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia Ibadah puasa di bulan Ramadhan tidak hanya berdimensi spiritual semata. Lebih dari itu, puasa Ramadhan juga menjadi sarana efektif untuk membentuk ketakwaan sosial. Konsep ketakwaan yang hakiki tidak berhenti pada hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya, namun juga berwujud dalam hubungan horizontal antar sesama manusia.