Sidang IMO, Sahat Panggabean Angkat Isu Perkarantinaan

22 Maret 2024 16:33 WIB
Barantin mengikuti Sidang IMO di London, Inggris
Barantin mengikuti Sidang IMO di London, Inggris ( Dok Barantin)

London,Sonora.Id - Memiliki kewenangan dalam tindakan pengawasan dan pencegahan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan lintas negara dan spesies asing invasif (invasive alien spesies) yang dapat timbul akibat pencemaran lingkungan maritim, Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean hadiri sidang ke-81 Komite Perlindungan Lingkungan Maritim (Marine Environment Protection Committee (MEPC).

Pertemuan digelar di kantor pusat Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization, IMO), London - Inggris, 18 hingga 22 Maret 2024.

“Indonesia mengambil peran aktif dalam memproteksi lingkungan maritim. Karena kita tidak ingin ada celah masuknya hama penyakit hewan, ikan maupun tumbuhan ke wilayah NKRI melalui jalur maritim,” kata Sahat melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/3).

Hadir sebagai delegasi Republik Indonesia (delri) bersama dengan pejabat terkait di lingkungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, PT Biro Klasifikasi Indonesia dan PT Pertamina Shipping.

Sejumlah agenda pada pertemuan MEPC kali ini antara lain pembahasan organisme akuatik yang berbahaya pada air balas atau ballast water, pencegahan polusi udara; rencana aksi mengatasi sampah plastik laut dari kapal; pencegahan dan penanggulangan polusi; identifikasi dan perlindungan kawasan khusus ECA dan PSSA; serta kerjasama teknis untuk perlindungan lingkungan laut. Sementara itu, Delri Barantin secara khusus mengikuti agenda pembahasan revisi sistim air balas

Sebagai informasi, air balas adalah air yang digunakan untuk menyeimbangkan kapal ketika sedang tidak membawa muatan sesuai dengan kapasitas maksimal kapal. Hal ini sangat penting dilakukan khususnya saat kapal berlayar di laut lepas dan menghadapi cuaca buruk, sebagai penyeimbang.

Namun kondisi ini berpotensi membawa masalah terhadap pencemaran lingkungan maritim, khususnya saat pembuangan air balas kapal yang tidak diolah dan dibuang di sembarangan. Hal ini dapat berpotensi menyebabkan perpindahan beberapa organisme laut yang tidak sesuai dengan lingkungan hidup awalnya. Organisme ini dapat berkembang menjadi spesies asing.

Untuk itu, isu kualitas air, perubahan dan rencana manajemen air balas dan analisa dan uji coba air balas menjadi agenda pembahasan.

“Kita bersama-sama berusaha sistem rantai makanan dan keseimbangan ekosistem di perairan tidak terganggu,” ungkap Sahat menjelaskan.

Pada kesempatan yang sama, Sahat dan Tim juga mengikuti pertemuan bilateral dengan Denmark yang membahas pelatihan kering dok kapal yang dan berhubungan dengan cara membersihkan kapal dari kotoran biologi seperti mikroba dan invasive alien species serta teknik anti fouling (anti pengotoran kapal) yang menggunakan bahan kimia tertentu yang telah di setujui oleh IMO.

Agenda pelatihan virtual mengenai pengotoran biologis (biofouling) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang hal ini khususnya pada kapal pesiar dan kapal kecil (boat). Tim IMO Denmark juga mengundang untuk menghadiri R&D forum mendatang di Korea Selatan.

Untuk langkah tindak lanjut, Tim Delri akan berkolaborasi untuk implementasi pokok bahasan pada sidang MPEC dan dituangjan dalam kebijakan pemerintah.

“Saya berharap dengan semakin luasnya pengetahuan dan ‘awaraness’ tentang proteksi lingkungan maritim, khususnya ‘ballast water’ ini dapat mendukung pencegahan masuknya penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan lintas negara dan invasive alien species,” tutup Sahat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm