Pelaku UMKM dan Warga Bandung Di Edukasi & Diajak Lebih Massif Memilah Sampah (
)
Bandung, Sonora.ID - Sampah kerap menjadi permasalahan utama yang terjadi di banyak daerah, termasuk di Kota Bandung, dan sebagai salah satu langkah dalam memeranginya, MR.DIY, sebuah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia, berinisiatif mengajak pelaku UMKM dan warga Bandung untuk bersama mengatasinya demi mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025.
"Jabar itu masuk dalam tiga besar provinsi yang memiliki UMKM terbanyak. Melalui edukasi dan melanjutkan inisiatif #PilahSampahLebihMudah yang holistik dengan fokus 3R (Reuse, Reduce, Recycle), kita atasi bersama persoalan sampah yang belum terselesaikan," ucap Head of Legal MR.DIY Indonesia Rian Mochtar Aziz Thamrin di Bandung, Rabu (27/3/2024).
Rian mengungkapkan, dari situs resmi Open Data Jawa Barat, secara umum jumlah sampah di Jabar mencapai 400,147 ton pada tahun 2023.
Diketahui, dalam mengupayakan berkurangnya angka ini, Pemkot Bandung membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penerapan Kebiasaan Baru Pengelolaan Sampah Kota Bandung melalui Keputusan Wali Kota Bandung Nomor: 658.1/Kep.067-DLH/2024 Tanggal 12 Januari 2024 untuk mencapai Indonesia Bersih Sampah 2025.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah Kota Bandung menganjurkan penerapan prinsip 3R dalam mengelola sampah untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang.
"Dengan memberikan edukasi pengelolaan sampah kepada mereka, maka mereka bisa menjadi agen perubahan kepada suplier, konsumen, stakeholder, bahkan masyarakat sekitar,” ungkap Rian.
Rian juga menyebut, pihaknya dalam melanjutkan program berkelanjutan ini merangkul Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat, diantaranya dengan workshop Pengembangan Usaha Berkelanjutan dan Menguntungkan bagi pelaku UMKM dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan di kota Bandung.
"Kami juga bersinergi dengan Rekosistem sebagai bentuk edukasi, diantaranya adalah adanya penempatan dropbox recycle station di 10 toko MR.DIY yang tersebar strategis di wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya," ungkap Rian.
Selain dengan Rekosistem, kata Rian, MR.DIY juga berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Jawa Barat mengadakan workshop Pengembangan usaha yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi UMKM.
Selain itu, kata Rian, MR.DIY juga konsisten menyediakan berbagai pilihan produk kebersihan yang hemat terjangkau, lengkap, dan lokasi dekat dengan konsumen tersebar di nusantara, sehingga memudahkan masyarakat melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik dan tepat di rumah dan lingkungan sekitarnya.
“Kami berharap seluruh rangkaian program #PilahSampahLebihMudah berkelanjutan akan membuat konsumen dan masyarakat lebih mudah untuk memilah sampah dengan benar, sehingga dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Serta menciptakan lebih banyak agen perubahan dan mendorong terciptanya Indonesia Bersih 2025,” kata Rian.
Sementara itu, VP of Operations Rekosistem Yohannes David menyebut, sinergi ini merupakan salah satu cara untuk mendukung konsep recycle atau mengolah kembali sampah menjadi bahan yang bisa digunakan kembali.
"Para pelanggan MR.DIY maupun pelaku UMKM bisa menyetorkan sampah anorganik ke drop box yang sudah disediakan. Nantinya seluruh sampah yang dikumpulkan akan didata dan dipilah ulang melalui Rekosistem waste hub dan diproses pada recycling center,” kata David.
Hal senada disampaikan Founder of @bdgfoodtruck Rezha Noviana, bahwa bisnis berkelanjutan merupakan bisnis yang tidak memikirkan keuntungan saja, namun juga lingkungan dan sosial masyarakat.
Menurutnya, dalam menjalankan bisnis, diperlukan visi misi yang jelas, inovasi, value, serta berpengaruh dalam lingkungan misalnya mengurangi sampah plastik.
"Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk bisa menerapkan nilai-nilai hukum serta perilaku dalam bisnis, sehingga bisa meningkatkan omset serta tetap eksis dari waktu ke waktu,” kata Rezha.
'Prinsip 3R adalah cara efektif dalam mengelola sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan, disertai dengan pengawasan dan peraturan pengelolaan sampah," tutup Rezha.