6. Apa saja keistimewaan malam Nuzulul Quran?
Jawaban:
Keutamaan Nuzululquran di antaranya:
7. Apa yang harus kita lakukan di malam Nuzulul Quran?
Jawaban: Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada malam Nuzululquran adalah istikamah membaca Al-Qur'an. Amalan berikutnya ialah beriktikaf di masjid, baik dengan membaca Al-Qur'an maupun berzikir. Di samping itu, salat malam dan memperbanyak doa juga bisa kita lakukan saat memasuki malam Nuzulul Quran.
8. Siapakah satu-satunya wanita yang namanya disebut dalam Al-Quran?
Jawaban: Satu-satunya wanita yang namanya disebut dalam Al-Quran, tepatnya diabadikan sebagai nama surat, adalah Maryam. Dalam surat ke-19 tersebut, nama Maryam bahkan disebut sebanyak 34 kali.
9. Apakah Asbabun Nuzul sama dengan Nuzulul Quran?
Asbabun Nuzul tidak sama dengan Nuzululquran.
Asbabun Nuzul merupakan sebab diturunkannya Al-Qur'an ke umat Islam. Sementara itu, istilah Nuzululquran merujuk pada peristiwa diturunkannya Al-Qur'an ke umat Islam melalui Nabi Muhammad saw.
10. Bagaimana wujud mencintai Al-Quran?
Jawaban: Sebagai umat Islam, Al-Qur'an harus dijadikan sebagai pedoman hidup, tidak hanya dalam hal ibadah, melainkan juga di keseharian. Berikut beberapa contoh wujud mencintai Al-Quran.
Baca Juga: 30 Ucapan Nuzulul Quran 1445 H/2024, Cocok Dibagikan di Sosmed
11. Di mana tempat pewahyuan pertama Nabi Muhammad saw.?
Jawaban: pewahyuan pertama Nabi Muhammad saw. terjadi di Gua Hira, yang terletak di puncak Gunung Nur (Jabal Nur) yang jaraknya 2 farsakh (hampir 12 km) sebelah utara Makkah.
12. Apa wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan bagaimana bunyi ayatnya?
Jawaban: Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi saw. adalah Surah Al Isra ayat 1 hingga 5.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Iqra' bismi rabbikal-lażī khalaq(a).
"Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan!"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
Khalaqal-insāna min ‘alaq(in).
"Dia menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ
Iqra' wa rabbukal-akram(u).
"Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia."
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
Allażī ‘allama bil-qalam(i).
"yang mengajar [manusia] dengan pena."
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
‘Allamal-insāna mā lam ya‘lam.
"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
13. Apa bedanya Nuzululquran dengan Lailatul Qadar?
Jawaban: Lailatul Qadar, malam kemuliaan, adalah malam ketika Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah (Langit Dunia). Oleh jumhur ulama disebutkan, dalam tahap ini Al-Quran diturunkan secara sekaligus.
Sementara itu, Al-Qur'an diturunkan Baitul Izzah secara bertahap kepada Nabi Muhammad saw. selama hampir 23 tahun. Peristiwa diturunkannya ayat-ayat pertama Al-Qur'an disebut Nuzululquran.
14. Mengapa Al-Quran tidak disusun sesuai dengan urutan turunnya surah?
Jawaban: Al-Qur'an tidak disusun sesuai dengan urutan waktu diturunkannya. Hal ini dikarenakan proses penyusunan urutan Al Quran dipandu langsung oleh Allah Swt.
Dikutip dari situs web resmi Muhammadiyah, Nabi Muhammad saw. sendiri tidak memiliki kekuatan, kemampuan, dan kendali penuh atas pengaturan dan penyusunan surat-surat dalam Al-Qur'an.
15. Sebutkan ayat yang menerangkan soal Nuzululquran?
Jawaban: salah satunya adalah Surah Al-Anfal:41 yang bunyinya sebagai berikut.
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wa‘lamū annamā ganimtum min syai'in fa anna lillāhi khumusahū wa lir-rasūli wa liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli in kuntum āmantum billāhi wa mā anzalnā ‘alā ‘abdinā yaumal-furqāni yaumal-taqal-jam‘ān(i), wallāhu ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
"Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Ayat ini merujuk pada peristiwa Perang Badar yang berlangsung pada 17 Ramadhan 2 H atau 13 Maret 624 M.
Baca Juga: 3 Khutbah Jumat tentang Nuzulul Quran, Singkat Tapi Menggetarkan Hati