Pelaku kejahatan daring memanfaatkan momen ini, di mana biasanya lalu lintas transaksi keuangan sedang tinggi-tingginya, untuk melakukan penipuan dan pencurian identitas.
Menjelang Lebaran, para pelaku phishing menggunakan iming-iming penawaran diskon, ucapan selamat, atau informasi tentang transaksi belanja sebagai umpan untuk menarik perhatian korban.
Menurut data Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI), kasus penipuan online, termasuk phishing, pada tahun lalu, jumlah laporan kasus phishing meningkat sebesar 30 persen selama bulan Ramadan terutama menjelang Lebaran dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Konsumen Digital Indonesia (LKDI) Kholid Basmalah menjelaskan pelaku phishing sering kali memanfaatkan momen-momen penting seperti Lebaran untuk mengeksploitasi ketidaktahuan atau kelengahan pengguna internet.
Sebagai informasi, phishing adalah praktik penipuan daring, di mana pelaku berusaha memperoleh informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya, dengan menyamar sebagai entitas tepercaya melalui surat elektronik (email), pesan teks, atau situs web palsu.
“Mereka dapat menciptakan situs web palsu yang menyerupai toko online terkenal atau lembaga keuangan, atau mengirimkan email yang mengandung tautan berbahaya untuk mencuri informasi korban,” kata Kholid, dikutip Ahad (24/3/2024)
Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka dari serangan phishing.
Beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain:
1. Waspadai Pesan yang Mencurigakan
Periksa dengan cermat setiap email atau pesan teks yang Anda terima, terutama jika meminta informasi pribadi atau keuangan.
2. Verifikasi Sumber Pesan
Pastikan bahwa email atau pesan teks berasal dari sumber yang sah sebelum membagikan informasi sensitif.
3. Perbarui Perangkat Lunak Keamanan
Pastikan perangkat lunak keamanan Anda, seperti antivirus dan firewall, selalu diperbarui untuk melindungi dari ancaman phishing dan malware lainnya.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang risiko phishing dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan aman, tanpa khawatir menjadi korban penipuan online.