Sonora.ID - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakarta diprediksi terus meningkat hingga Mei 2024.
Berdasarkan tren data kasus mingguan tahun 2024, tercatat kasus DBD di Jakarta terjadi peningkatan dibandingkan awal Januari.
Peningkatan tajam kasus DBD di Ibu Kota terjadi pada pekan kelima 2024. Hingga Minggu (24/03/2024), ada 7 kasus anak dan 3 kasus dewasa yang dirawat karena DBD di RSUD Tamansari, Jakarta.
"Semuanya kondisi baik dan stabil. Tidak ada kematian" ujar Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Taman Sadi dr Ngabila Salama.
Ngabila melihat, fenomena kasus DBD biasanya mengalami kenaikan / kejadian luar biasa berhubungan dengan cuaca / iklim / el nino yaitu per 3 tahun sekali seperti yang terjadi pada tahun 2016, 2019, 2022.
"Sekarang 2024, sedikit maju dari prediksi." imbuhnya.
Baca Juga: DBD di Sukoharjo Melonjak, Weru Jadi Wilayah Dengan Kasus Tertinggi
Menurutnya, yang paling penting untuk mencegah sakit adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)dengan menguras, mengubur dan menutup (3M) di 9 tatanan kota. Sembilan tatanan kota yang dimaksud adalah Tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan satuan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanggulangan bencana.
Ia mencontohkan, di taman, di tanah kosong yg melakukan PSN petugas pertamanan dan kebersihan misalnya / RT RW terkait.
Ia juga menyampaikan perlunya masukan dari BMKG dan ahli nyamuk (entomolog) apakah ada pengaruh iklim, cuaca, pola perilaku nyamuk tertentu yang berubah dan mempengaruhi.
"Sehingga, PSN 3M tidak hanya dilakukan di rumah / pemukiman saja" tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa vaksin DBD merk Qdenga sudah masuk dalam rekomendasi jadwal imunisasi IDAI dan PAPDI tahun 2023. Perlindungan (antibodi) dari vaksin DBD setelah dua kali pemberian efektif 95 % mencegah sakit dan kematian DBD dan dapat bertahan selama 4,5 tahun, sesudahnya efektivitas perlindungan menjadi sekitar 60 persen.
Ia mengingatkan bahwa vaksin DBD merk qdenga belum bisa diberikan untuk ibu hamil dan ibu menyusui, karena belum ada data keamanannya. Selain dalam kondisi tersebut (misal pasien dengan komorbid apa pun), rentang usia 6-45 tahun dapat diberikan vaksin tersebut.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News