Sholat tasbih dapat dilakukan kapan saja, baik siang atau pun malam hari asalkan tidak saat waktu yang dilarang untuk sholat.
Berdasarkan penjelasan Ibnu Hajar Al-Haitami dalam kitab Al-Minhâjul Qawîm, berikut ini tata cara sholat tasbih.
Pelaksanaan sholat tasbih mirip dengan pelaksanaan sholat lain, tapi ada tambahan bacaan kalimat thayibah.
Seusai membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya tapi sebelum ruku’, terlebih dahulu membaca kalimat tasbih (subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar) sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian melakukan ruku’.
Saat ruku’ sebelum bangun untuk i’tidal, membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu baru bangun untuk i’tidal.
Ketika i’tidal sebelum sujud terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru sujud.
Ketika sujud yang pertama sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru bangun untuk duduk di antara dua sujud.
Ketika duduk di antara dua sujud sebelum melakukan sujud kedua, membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru melakukan sujud yang kedua.
Ketika saat sujud kedua sebelum bangun, membaca tasbih sebanyak 10 kali.
Setelah sujud yang kedua tidak langsung bangun untuk berdiri memulai rakaat yang kedua, tapi duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu, baru bangun untuk berdiri kembali memulai rakaat yang kedua.
Melaksanakan sholat atsbih memiliki sejumlah fadhillah atau keutamaan yang dapat kita petik dalam hidup kita.
Dinukil dari Gramedia, keutamaan sholat tasbih salah satunya yakni mendapat kemudahan dari Allah SWT dalam segala urusan, baik di dunia atau pun di akhirat.
Sholat tasbih juga diibaratkan seolah membuat kebun di dalam surga kelak.
Itulah tadi penjelasan terkait panduan sholat tasbih lengkap berisi niat, tata cara, dan keutamaannya. Semoga bermanfaat!