Sebagian dari kita mungkin telah kehilangan salah satu atau kedua orang tua kita. Walaupun mereka telah tiada, namun kenangan dan pengorbanan yang diberikan kepada kita tetap mengalir di dalam hati. Maka dari itu, bersama-sama di sini, kita jadikan waktu ini untuk mengenang jasa-jasa mereka dan mendoakan keselamatan serta kebahagiaan untuknya di akhirat sana.
Allah SWT berfirman dalam salah satu surah di Al-Quran:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Wa waṣṣainal-insāna biwālidaih(i), ḥamalathu ummuhū wahnan ‘alā wahniw wa fiṣāluhū fī ‘āmaini anisykur lī wa liwālidaik(a), ilayyal-maṣīr(u).
Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali." (QS. Luqman:14)
Sosok ibu yang mengandung sembilan bulan lamanya. Berjuang keras untuk menjaga kita tetap sehat dalam kandungan. Ia berjuang antara garis hidup dan mati, demi lahirnya kita di dunia ini dalam keadaan yang sehat dan sempurna.
Ayah juga adalah sosok yang tak kenal lelah dalam bekerja keras demi kebahagiaan keluarga. Ia adalah teladan yang mengajarkan kita untuk bertanggung jawab, jujur, dan selalu teguh dalam melangkah menyusuri jalan kehidupan.
Orang tua begitu banyak berkorban dalam menghidupi anak-anaknya. Maka dari itu, usahakanlah untuk membahagiakan mereka. Jauhilah sikap kasar, sebab itu akan menyakiti hati mereka hingga menangis. Sungguh, tangisan orangtua karena perilaku kasar anaknya adalah hal yang begitu dikutuk. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ فَقَالَ ارْجِعْ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا
Artinya: Dari sahabat Abdullah bin Amr ra, ia bercerita, seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan mengatakan, ‘Aku datang kepadamu untuk berbaiat hijrah dan kutinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis. Rasul menjawab, ‘Pulanglah, buatlah keduanya tertawa sebagaimana kau membuat mereka menangis’. (HR Abu Dawud).