Sonora.ID - Halal bihalal dapat diartikan sebagai kegiatan maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Acara halal bihalal biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang dan ini telah menjadi tradisi di Indonesia.
Halal bihalal biasanya terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan yang menarik dan berkesan dimulai dengan pembukaan, pembacaan doa, sambutan-sambutan, tausiyah atau kultum, makan bersama, hingga penutup.
Berikut ini pun kami sajikan kumpulan teks ceramah atau kultum halal bihalal Idul Fitri 1445 H/2024 yang singkat, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 7 Teks MC Halal Bihalal: Untuk Masjid, Sekolah, Keluarga, Kantor, RT, dan Teman
Kultum Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H/2024: Pendek dan Menyentuh Hati
Kultum 1
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari ini sekalian Alhamdulillah kita telah menyelesaikan kewajiban kita menyelesaikan puasa di Bulan Ramadhan selama sebulan penuh.
Sekarang, kita agar bersyukur kepada Allah karena telah melewati tanggal 1 syawal dan masih dalam momen hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri.
Tentunya, di hari kemenangan ini kami mengucapkan taqobalallahu Minna Wa minkum shiyamana wa shiyamakum. Semoga semua amala puasa kita diterima Allah. Amin.
Hadirin sekalian,
Bagi masyarakat muslim di Indonesia halal bihalal merupakan tradisi yang tidak akan bisa kita jumpai di belahan negara muslim lainnya.
Tradisi yang baik dan penuh manfaatkan ini sebaiknya agar kita pertahankan dengan melihat makna dan hikmah yang terkandung dalam perayaan halal bihalal ini.
Halal bihalal erat kaitannya dengan Idul Fitri. Idul Fitri bermakna terlahir kembali.
Pada momen ini setiap umat muslim seperti terlahir kembali dan suci setelah menjalankan ibadah Puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Dosa-dosanya yang dulu telah dihapuskan oleh Allah dengan amalan atau ibadah-ibadah yang dikerjakan selama bulan Ramadhan. Sebagaimana penjelasan dalam hadis berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih).