Apa Itu Anemia Aplastik? Penyakit Langka yang Diidap oleh Babe Cabita

9 April 2024 15:05 WIB
Mengenal penyakit anemia aplastik yang diderita oleh Babe Cabita
Mengenal penyakit anemia aplastik yang diderita oleh Babe Cabita ( Grid.ID)

Sonora.ID - Komika dan juga aktor Babe Cabita dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Selasa (9/2/2024). Sebelumnya, ia diketahui mengidap penyakit anemia aplastik.

Pemenang Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV 2012 itu mengaku bahwa dirinya mengidap penyakit langka, anemia aplastik.

Penyakit ini membuatnya harus rutin melakukan transfusi trombosit. Selain itu, ia juga harus mengonsumsi obat autoimun untuk mencegah imunnya menggerogoti sel-sel tubuh.

Kondisi anemia atau kurang darah pada seseorang tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi.

Ada kelainan tertentu yang bisa menyebabkan kondisi kurang darah seperti anemia aplastik.

Lantas, apa itu anemia aplastik? Simak berikut ini penjelasannya seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic.

Baca Juga: Awas! Kuku Rapuh Merupakan Tanda Beberapa Penyakit Ini

Pengertian Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah salah satu penyakit kelainan darah kronis yang jarang terjadi. 

Anemia aplastik terjadi karena sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit dengan cukup. 

Akibatnya, penderita anemia aplastik akan mengalami penurunan hemoglobin terus menerus. 

Hemoglobin adalah bagian darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Dengan sel darah putih dan merah yang sedikit serta trombosit yang rendah, penderita anemia aplastik memiliki peningkatan risiko infeksi serius, masalah pendarahan, masalah jantung, dan komplikasi lainnya. 

Penyebab Anemia Aplastik

Umumnya, penyakit anemia aplastik menyerang orang yang berusia 15-25 tahun dan 60 tahun ke atas. 

Dikutip dari Hopkins Medicine, berikut penyebab anemia aplastik:

  • Memiliki riwayat penyakit menular tertentu seperti hepatitis, HIV, virus Epstein-Barr, CMV, atau paravirus B19 
  • Memiliki riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan antikonvulsan 
  • Terpapar racun tertentu, seperti logam berat 
  • Terpapar radiasi 
  • Memiliki riwayat penyakit autoimun, seperti lupus 
  • Kondisi genetik.

Baca Juga: Penyanyi Lagu Rohani Melitha Sidabutar Dikabarkan Meninggal Dunia

Gejala Anemia Aplastik

Anemia aplastik dapat memengaruhi fungsi setiap jenis darah, yaitu leukosit yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, trombosit untuk pembekuan darah, dan eritrosit untuk penyaluran oksigen ke seluruh tubuh.

Hal ini akan menyebabkan gejala anemia aplastik yang bervariasi, tergantung dari sel darah yang terdampak.

Namun, gejala umum dari anemia aplastik adalah sebagai berikut:

  • Demam.
  • Lemas.
  • Pucat.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Sesak napas.
  • Memar-memar.
  • Perdarahan, seperti mimisan.
  • Mudah terkena infeksi penyakit.

Untuk mendiagnosis anemia aplastik, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami, riwayat penyakit pasien dan keluarga, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.

Setelah itu, untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:

  • Tes darah
  • Biopsi sumsum tulang

Pengobatan Anemia Aplastik

Pengobatan anemia aplastik dilakukan oleh dokter tergantung dari tingkat keparahannya. 

Tindakan yang umumnya akan dilakukan oleh dokter untuk menangani anemia aplastik adalah sebagai berikut:

  • Terapi antibiotik dan antivirus, dilakukan apabila pasien anemia aplastik berisiko tinggi atau telah terserang infeksi.
  • Imunosupresan, yaitu pemberian obat imunosupresan, seperti ciclosporin dan kortikosteroid, untuk mencegah terjadinya kerusakan sumsum tulang karena penyakit autoimun.
  • Transfusi darah, untuk mencukupi sel darah pada pasien anemia aplastik.
  • Transplantasi sumsum tulang, untuk menggantikan sel sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Belum ada cara untuk mencegah anemia aplastik. Namun, untuk menurunkan risiko terkena anemia aplastik, sebaiknya hindari paparan zat kimia seperti pestisida, insektisida, pelarut organik, dan juga penghilang cat.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm