Ilustrasi 40 Kata-Kata Selamat Tinggal Kampung Halaman, Liburan Telah Berakhir (
kompas.com)
Sonora.ID – Berikut kumpulan kata-kata selamat tinggal kampung halaman dan kata-kata liburan telah berakhir yang cocok dijadikan status dan caption di media sosial.
Libur lebaran 2024 telah berakhir. Banyak para perantau yang mudik ke kampung halaman mulai kembali mengadu nasib di ibu kota.
Menjalankan rutinitas harian lagi bisa membuat perasaan jadi campur aduk.
Haru, sedih, dan rindu yang mengiringi saat-saat meninggalkan rumah. Namun, di sisi lain, tekad untuk meraih mimpi dan cita-cita terus membara.
Bisa bertemu keluarga menjadi bahagia di hati, salah satu momen yang paling ingin selalu aku ulang di dalam hidup ini.
Hasil tak akan pernah mengkhianati usaha. Entah seberapa lelahnya kamu, percayalah bahwa semua lelahmu itu akan dibayar lunas saat bertemu keluarga di rumah.
Kampung halamanku, walau sebentar, kujemput rindu yang tertinggal.
Sampai jumpa lagi, tanah kelahiran, aku bawa semangatmu ke perantauan.
Kenangan indah perlahan memudar.
Rindu matahari, pulau, dan waktu tanpa batas.
Cuaca cerah digantikan oleh hari-hari biasa.
Terima kasih, liburan, telah singgah sebentar.
Alarm pagi; selamat tinggal, kebebasan waktu.
Sinyal ponsel kembali mengisi hari-hari.
Ransel berat, hati lebih berat.
Sejauh apa pun kaki melangkah, rindu selalu mendekatkanku kepada keluarga
Merantau itu bukan hal remeh. Jauh dari orang tua dan keluarga adalah hal paling sulit untuk dijalani.
Hati ini pun akan selalu mengenangmu, karena kampung halamanku adalah bagian cerita hidupku.
Kampung halaman tempat yang ditinggalkan namun juga dirindukan.
Sejauh langkahku pergi, aku tetap merindukan tempat di mana aku dilahirkan.
Kampung halamanku mengajari aku banyak hal, suatu saat nanti aku akan kembali kesana. Bernostalgia dengan orang-orang terkasih.
Tidak ada yang lebih baik daripada pulang ke keluarga, makan makanan enak dan bersantai.
Tempat yang kita cintai adalah rumah. Rumah yang mungkin ditinggalkan kaki kita, tetapi tidak hati kita.
Rumah adalah perasaan cinta dan damai. Aku sangat merindukan rumahku.
Lucu rasanya pulang ke rumah. Tidak ada yang berubah. Semuanya terlihat sama, terasa sama, bahkan baunya sama. Kamu menyadari yang berubah adalah dirimu.
Tiket pulang adalah akhir cerita liburan.
Terima kasih, liburan, telah menyenangkan hati.
Air mata haru tak terbendung, tapi tekad meraih mimpi membara.
Rinduku akan sawah dan senja takkan pudar, meski langkah kaki melangkah jauh.
Terima kasih untuk pelukan hangat, kampung halaman, sampai jumpa di lain waktu.
Perpisahan ini takkan lama, ku bawa bekal doa agar sukses di rantau.
Peluk erat untuk keluarga, janji ku takkan mengecewakan.
Suasana kampung yang tenang, akan selalu kurindukan.
Meski berat, demi masa depan, harus kutinggalkanmu... kampung halamanku.
Aku memang sangat merindukan tanah kelahiranku, namun setumpuk kerinduan ini akan berubah menjadi sebuah kesuksesan yang nantinya akan aku bawa pulang ke tanah kelahiranku.
Merantaulah agar kamu bisa merasakan betapa besarnya rindu seorang ibu dan kampung halamanmu.
Merantaulah agar engkau mengerti apa itu artinya rindu dan betapa berharganya momen berkumpul bersama keluarga tercinta.
Walau anak rantau jauh dari orang tua, percayalah jika hati keduanya selalu dekat. Kedekatannya bisa digambarkan layaknya ibu jari dan jari telunjuk.
Merantaulah! Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup di negeri asing (di negeri orang).
Sejauh apa pun kamu pergi, kamu akan selalu punya tempat untuk pulang, yaitu keluarga.
Ketika berpisah, rasa rindu ini tak bisa lagi aku tahan. Ibu dan ayahku sangat berharga di dalam hidupku. Engkau akan selalu ada di dalam hatiku.
Hasil tak akan pernah mengkhianati usaha, entah seberapa lelahnya kamu percayalah bahwa semua lelakmu itu akan dibayar lunas saat bertemu keluarga di rumah.
Aku meninggalkan masa laluku dan aku belajar menjadi lebih baik. Tanpa melupakan dari mana aku berasal. Aku rindu keluargaku.
Lekas jumpa, kampung halamanku, aku akan kembali dengan cerita kemenangan.