DAD Kota Pontianak Gelar Prosesi Ritual Adat Ngampar Bide

17 April 2024 18:15 WIB
Upacara Ritual Adat Ngampar Bide menyambut Naik Dango ke -I di Rumah Radakng, Senin, 15 April 2024.
Upacara Ritual Adat Ngampar Bide menyambut Naik Dango ke -I di Rumah Radakng, Senin, 15 April 2024. ( DAD Kota Pontianak)

Pontianak, Sonora.ID - Pelaksanaan Naik Dango Ke - I tidak terasa akan segera digelar, sedianya pada tanggal 18 - 21 April 2024. Dilansir dari dadkotapontianak.com, Panitia Pelaksanaan kegiatan Naik Dango Ke-I Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak menggelar ritual adat Ngampar Bide di Rumah Radakng, Kota Pontianak, Senin, 15 April2024.

Prosesi Ritual Adat Ngampar Bide merupakan wujud permohonan kepada Jubata (Tuhan) untuk keselamatan dan Kelancaran.

”Sebagai masyarakat adat kita meminta kepada Jubata (Tuhan) agar kegiatan naik dango ini dapat  berlangsung dengan aman, damai dan tenteram serta tidak terjadi permasalahan selama berlangsungnya kegiatan,” ujar Ketua panitia pelaksanaan Naik Dango yang juga merupakan Ketua DAD Kota Pontianak, Yohanes Nenes, S.H.

Pelaksanaan ritual adat Ngampar Bide ini dipimpin oleh seorang Panyangahant dan disaksikan oleh panitia pelaksanaan naik dango, sejumlah pengurus inti DAD Kota Pontianak, tokoh adat dan Sekjen MADN.

Dalam ritual adat ngampar bide berbagai macam perlengkapan adat disiapkan diantaranya berupa pulut atau ketan, ayam kampung, daging babi, sirih, kapur, kue cucur, telur ayam kampung dan perlengkapan lainnya.

Baca Juga: Open House Pj Wali Kota Pontianak, Ajang Silaturahmi di Hari Yang Fitri

Menurutnya ada tiga tahapan yang dilaksanakan dalam ritual adat ngampar bide, yakni nyagahatn babipis, nyagahatn manta dan nyangahat masak bapadah Ka Jubata / Tuhan Yang Maha Kuasa, lalu pembagian turihan pamadah kepada pengurus adat di Kota Pontianak,” terang Nenes.

Dia pun berharap agar semua pengunjung yang hadir selama acara naik dango berlangsung bisa tertib, menjaga persaudaraan, menjaga keamanan dan ketentraman. 

“Apabila terjadi keributan, maka akan diberlakukan hukum adat maupun hukum positif bagi siapa saja sengaja berbuat onar atau keributan selama acara naik dango berlangsung,”ucap Nenes.

Sementara itu, Sekjen Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Yakobus Kumis menjelaskan, ada beberapa makna yang dapat dipetik dari ritual adat ngampar bide maupun naik dango.

Pertama, adanya unsur magis sebagai ritual ucapan syukur, ijin bapadah kepada Sang Jubata agar naik dango berlangsung aman dan lancar.

Kedua, mendukung program ketahanan pangan nasional. Sebab naik dango berkaitan erat dengan pertanian atau perladangan.

“Saat sekarang naik dango tidak hanya erat dengan pertanian saja namun juga dengan perladangan komoditas lain seperti jagung, ubi dan lain sebagainya. Sehingga ini tetap dilestarikan. Nah, di Pontianak sebagai bentuk untuk memperkenalkan dan mempelajari kepada generasi muda sekarang,” tuturnya.

Serta yang ketiga, sebagai bentuk solidaritas mempertahankan dan melestarikan adat istiadat budaya Dayak.

“Penjabaran dari makna itu semua digelar lah berbagai lomba, seni budaya, pameran kerajinan dan lain sebagainya,” tutupnya.

Baca Juga: Kadisdikbud Kota Pontianak Tepis Kabar Baju Adat Jadi Seragam Sekolah

PenulisWilliam
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm