Kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini di rumah duka korban meninggal dunia bencana tanah longsor Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. (
Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI)
Tana Toraja, Sonora.ID - Suasana haru menyambut kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini di rumah duka korban meninggal dunia bencana tanah longsor Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Di tengah duka, kehadiran Mensos Risma setidaknya dapat menjadi pelipur lara. Beberapa ahli waris tampak tak bisa membendung air mata saat Mensos Risma menanyai keadaan mereka satu per satu.
Salah satunya adalah Ryan (15). Remaja ini kehilangan kedua orang tuanya saat longsor terjadi Sabtu (13/4) tengah malam yang merengut 20 korban meninggal. Adik bungsu Ryan pun menjadi korban luka dan saat ini terbaring di rumah sakit. Kepada Ryan, Mensos Risma menawarkan untuk tinggal di Sentra Kementerian Sosial yang ada di Manado atau di Makassar. Namun Ryan ingin tetap berapa di Makale dan memilih bantuan beternak babi.
"Iya, tadi minta ternak babi aja," kata Ryan.
Selain Ryan, ada Meliana Sombor (33) yang kehilangan suami dan anak keduanya pada longsor yang terjadi 13 April itu. Tidak hanya rumah, ladang tempat berkebun pun ikut amblas diterjang longsor. Meskipun begitu, Meliana tetap harus bangkit membesarkan tiga anak lainnya. Saat berdialog dengan Mensos Risma, Meliana meminta agar bisa dibantu fasilitas pendidikan untuk anak pertamanya.
Mensos Risma sudah menawarkan agar tinggal di Sentra Kemensos di Manado. Sebelumnya, anak pertama Meliana sudah mendaftar di Universitas di Manado, namun urung karena ingin membantu merawat adiknya yang masih berusia satu bulan. Meliana merasa sangat diperhatikan oleh Mensos Risma.
"Terima kasih Ibu sudah langsung datang. Ibu melihat langsung kami di sini. Terima kasih," ungkap Meliana.
Keluarga korban meninggal dunia menjadi perhatian serius Mensos Risma, terutama bagi mereka yang masih berada di usia sekolah. Mensos Risma menawarkan berbagai opsi agar kelangsungan hidup mereka tetap terjamin. Secara terbuka, Mensos Risma menawarkan anak-anak tinggal di Sentra. Meskipun meninggalkan tanah kelahiran adalah hal yang sulit dilakukan. Menerima penolakan, Mensos Risma tak putus asa. Mensos Risma pun menawarkan modal usaha kepada keluarga yang bertanggung jawab membesarkan anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya.
"Kalau yang yatim piatu, saya ajak ke Makassar atau Manado, dia nggak mau. Karena saya kan punya sentra di sana. Bagi saya itu enak, karena saya nggak ketakutan lagi dia bisa makan apa tidak. Karena kalau di situ kan pasti dijamin. Tapi dia nggak mau, dia minta ternak babi. Nanti kita akan bantu untuk ternak babi," ujar Mensos Risma.
Sementara itu, Mensos Risma memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dan korban luka. Ahli waris korban meninggal mendapatkan santunan sebesar Rp15 juta yang diberikan kepada 20 orang, sedangkan korban luka menerima Rp5 juta yang diberikan kepada 2 orang. Jumlah total santunan yang diberikan adalah Rp310 juta.