Sonora.ID - Tanggal 21 April esok masyarakat Indonesia akan memperingati peringatan nasional Hari Kartini.
Peringatan Hari Kartini berawal dari Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) No 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964.
Dalam Keppres tersebut, Presiden Soekarno menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional serta menetapkan Hari Kartini sebagai hari besar Nasional yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahunnya.
Tanggal tersebut diketahui dipilih berdasarkan hari lahir Raden Ajeng (RA) Kartini yang lahir pada 21 April 1879.
Dalam rangka memperingati peringatan nasional ini berikut kami sajikan kumpulan puisi Hari Kartini tahun 2024 yang dapat Anda bacakan di sejumlah acara, dikutip dari berbagai sumber.
Kumpulan puisi yang singkat dan pendek di bawah ini pun bisa mengingatkan kita dengan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaum wanita.
Baca Juga: 2 Teks Doa Upacara Bendera Hari Kartini 2024: Singkat dan Menyentuh
Puisi Hari Kartini 2024: Singkat, Pendek, Suarakan Hak Perempuan
Puisi 1
Kartini Masa Depan
Oleh: Fiddinillah
Aku perempuan Indonesia
Menelan gelap menjadi pagi
Menantang kebodohan diri sebagai jati diri seorang aku
Mungkin lelah menggoda berkata sudah
Tapi sadar, diri kecil menyandang cita-cita tinggi
Bila satu buku saja sudah menjadi penerang jalan,
Membias ke segala penjuru,
Menerobos celah tirai jendela dunia
Mengapa tak kucoba satu buku lagi saja?
Aku perempuan Indonesia
Tak akan buta menjadi identitasku
Bila payahnya literasi menjadikanku bungkam, aku tak mau seperti itu.
Biarlah hitam mataku, kapal tanganku, rontok rambutku
Jauh lebih baik bagiku daripada gelap dunia ku
Aku mampu berdaya
Kelak, bila mana aku dapat melihat dunia
Akan ku seberangi pelita kepada perempuan Indonesia ku
Aku perempuan Indonesia
Aku potensi Indonesiaku
Puisi 2
Elok
Oleh: Nanda Alifya
Mereka hidup bersama banyak kata
Diiringi tekad untuk memahami seluruhnya ada
Soal banyak titik hitam yang berisik di kepala
Siapa sangka tersulam penuh makna
Apa kau tahu, kawan
Niatnya lebih jernih dari air pegunungan
Mereka perempuan
Lahir dari bunga bunga termahsyur di tanah paling subur
Hari ini dan seterusnya, kawan
Mereka yang pikirannya seluas lautan
Mimpinya melesat tajam bagai peluru
Suaranya akan melahirkan keajaiban baru
Jangan abaikan hari ini, kawan
Banyak kartini yang bermekaran
Merangkai mustahil menjadi mungkin
Martabat dan pengetahuan menjelma bagai angin
Dengan jemarinya, kawan
Lahir banyak tulisan mengiring peradaban
Kemudian persilahkan tanya keluar dari benakmu
"Oh mengapa bisa seelok itu?"
Puisi 3
Mencari Kartini
Oleh: Rialita Fithra Asmara
Rupa huruf
Rupa wajah
Rupa cita-cita
Sayap bertumbuh pada tubuh mereka
Mengepak lalu bersemayam pada tubuh buku yang beku
Di perpustakaan yang menguar aroma doa
Dari bibir penuh kata memancar cahaya
Menyapa kami dengan debar gembira
"Kau mencari Kartini?" tanyanya.
Kami mengangguk
Kami pun diajak dengan langkah tergesa
Ke tubuh buku yang beku
"Kartini ada di sini?" tanya kami dengan suara parau.
Kartini adalah pengetahuan yang menempel
Pada buku-buku yang didekap sunyi
Dan sepi nan sekarat
Di perpustakaan yang tubuhnya disiram gerimis air mata sendat
"Selain itu di mana lagi?"
Kami terus bertanya seolah kami tercipta
Dari seribu bibir. Di huruf-huruf yang kau lahirkan
Dari rahim cita-cita telusur informasi
Lalu, kau jelmakan ia pada perpustakaan
Yang ramai huruf gembira bernilai daya juang tak terkira
Serupa surat-surat Kartini kepada Nyonya Abendanon