Nah, di setiap momen kemenangan Tashi dalam turnamen, Art dan Patrick tampak selalu ada bersamanya.
Akan tetapi segalanya mendadak berubah setelah Tashi mengalami cedera saat mengikuti sebuah turnamen.
Tashi pada akhirnya memilih Art untuk menjadi suaminya dan mulai melatih Art menjadi atlet tenis profesional dan menjuarai grand slam dunia.
Untuk mengembalikan masa jayanya yang sempat menurun, Tashi mendaftarkan Art untuk ikut turnamen Challengers, dimana ia akan bertemu dan menghadapi sahabatnya dulu, Patrick yang pernah terlibat cinta segitiga dengan dirinya dan Tashi.
Dulunya Patrick adalah seorang pemain tenis yang berbakat, tetapi kini dirinya berubah menjadi seorang pecundang dan hidup berantakan karena masa lalunya.
Review Film Challengers
Challengers memang menghadirkan romansa cinta segitiga yang sangat bergairah daripada kebanyakan film drama pada umumnya.
Namun, alur non-linear yang ditampilkan dalam film ini bisa dibilang cukup membingungkan.
Tapi tak bisa dipungkiri pengambilan angle gambar, sinematografi dan pemilihan latar musik hingga efek suara merupakan elemen kuat yang membuat film ini menjadi lebih hidup.
Penonton juga sukses dibuat seolah berada dalam arena, dengan detail kamera dari sudut pandang pemain, close-up, hingga arah pukulan yang memberikan nuansa yang mendalam.
Penampilan Zendaya sebagai aktor sekaligus produser dalam film ini juga berhasil mencuri perhatian lewat karakternya yang karismatik.
Ketiga karakter utama sama-sama berhasil menyalurkan gairah dan motivasi tersendiri terhadap tenis.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Sinopsis dan Review Film Godzilla X Kong: The New Empire, SPOILER ALERT!