Bengkayang, Sonora.ID – Salah satu event Budaya yang juga merupakan tradisi dari masyarakat Desa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang yaitu Maka’ Dio digelar bertepatan dengan HUT Ke -25 Tahun Pemerintahan Kabupaten Bengkayang, Sabtu, 27 April 2024.
Tampak Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis bersama jajaran datang berkunjung ke rumah Kepala Desa Cipta Karya untuk mencicipi hidangan yang sudah disediakan dalam suasana pesta menyambut panen padi.
Suasana keakraban terasa antara Bupati Bengkayang dan masyarakat sesekali berbincang sambil menikmati hidangan yang disediakan.
Saat ditemui usai kegiatan Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis menyampaikan bahwa Maka’ Dio adalah salah satu event budaya yang setiap tahun akan digulirkan pada event kalender budaya dimana merupakan salah satu pesta masyarakat setempat dalam merayakan tahun baru padi atau hasil panen padi mereka untuk bisa nantinya dinaikkan ke Dio agar bibit tadi bisa ditanam Kembali.
“Jadi ini adalah salah satu cara Pemkab Bengkayang bisa bersinergi dengan Desa Cipta Karya dan Masyarakat setempat, “ ujarnya.
Dia mengharapkan agar pelaksanaan Maka’ Dio ke depan bisa lebih baik lagi dan masyarakat di luar Desa Cipta Karya bisa ramai untuk berkunjung. Momen seperti ini ibaratnya seperti momen silaturahmi lebaran dengan cara masyarakat di Desa tersebut dalam merayakan panen mereka.
“Bagi kita tradisi ini kita giatkan Kembali, kita tingkatkan, evaluasi, tentunya kita jaga solidaritas, stabilitas daerah, kondusifitas dan saling menghargai satu dengan yang lain, “ jelas Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis.
Di tempat yang sama Kepala Desa Cipta Karya, Benyamin Kelvin bersyukur atas berkat yang diberikan Tuhan dimana panen selesai dan merayakannya dengan mengundang masyarakat dari luar desa, saudara, dan keluarga jauh untuk datang mencicipi pesta hasil panen tersebut.
“Hari ini kita di setiap rumah penduduk dikunjungi oleh masyarakat termasuk rumah saya sendiri. Kita lihat bahwa dari pagi sampai malam nanti berganti – ganti masyarakat yang berkunjung ke rumah kita untuk mencicipi hasil panen tahun 2024, “ katanya.
Event budaya Maka’Dio dibuka dengan ritual adat yang dilakukan oleh lembaga adat desa, prosesnya dimulai jam 7 pagi sampai selesai.
Pada lokasi Maka’Dio dirangkaikan dengan even–even budaya dimulai dari tanggal 27 s/d 29 April dan dikemas dengan banyak lomba permainan rakyat diantaranya; Lomba Bujang Dara, Lomba Nyanyi, Enggrang, Menganyam, Main Batu, dan Lomba Sumpit.
“Lomba Sumpit kami kemas untuk satu pulau Borneo jadi pesertanya ada dari Kapuas Hulu, Malaysia, Pontianak, dan Singkawang, serta seluruh komunitas pecinta sumpit, “ terangnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News