Sragen, Sonora.ID - Puluhan petani yang ada di Dukuh Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, melakukan aksi protes pada hari Rabu (1/5/2024) pagi.
Mereka mengekspresikan ketidakpuasan mereka karena jalur akses pertanian yang telah mereka perbaiki secara swadaya, tiba-tiba dipindahkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat ke lokasi yang berbeda, yakni di sebelah barat jalur sebelumnya.
Apabila hal tersebut dilakukan, maka akan memberikan kesulitan bagi para petani, terutama yang memiliki lahan sawah di sebelah timur jalur tersebut.
Selain itu, para petani pun juga khawatir apabila jalur tersebut dipindah, maka akan dapat memperburuk situasi banjir yang sudah sering melanda lahan sawah mereka.
Para petani tersebut pun juga memprotes kurangnya sosialisasi dari pihak Pemerintah Desa terkait pemindahan jalur tersebut.
Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba ada alat berat yang diturunkan dan kemudian mulai melakukan penggalian jalan tersebut.
Jalur utama yang digunakan untuk kegiatan pertanian ini memiliki panjang hampir 1 kilometer dan lebar 4-5 meter, hasil dari perbaikan yang dilakukan oleh warga setempat.
"Pengerasan jalan ini dulunya swadaya rakyat, setelah itu ada makadam jalan sampai selatan sana, maka dari itu, sekarang ini kenapa mau dialihkan, tidak dimusyawarahkan sama petani, tidak koordinasi sama masyarakat," kata salah satu petani, Sugino pada Rabu (1/5/2024).
Perwakilan petani lainnya, Riko Mahananda, menyatakan kebingungannya. Hal ini disebabkan oleh informasi yang terpampang di papan proyek, yang menyebutkan bahwa akan dilakukan pekerjaan makadam jalan dengan anggaran sekitar Rp 50.000.000.
Namun, kenyataannya di lapangan tidak ada pekerjaan yang dilakukan, melainkan justru pemindahan jalan.
"Awalnya dari anggaran Rp 50.000.000 untuk makadam, tapi kok ini tiba-tiba pemindahan jalan, kami ya bingung, pelaksanaannya juga melibatkan pihak ketiga, padahal ini sifatnya swakelola," terangnya.