3 Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal, Singkat Namun Menggetarkan Hati!

3 Mei 2024 08:57 WIB
Ilustrasi 3 Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal, Singkat Namun Menggetarkan Hati!
Ilustrasi 3 Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal, Singkat Namun Menggetarkan Hati! ( )

Sonora.ID – Berikut contoh teks khutbah Jumat akhir bulan syawal, singkat namun menggetarkan hati yang bisa dijadikan referensi.

Syawal adalah bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah yang terletak di antara bulan Ramadhan dan Dzulkaidah.

Bulan Syawal juga menjadi salah satu bulan yang penuh keutamaan dalam Islam.

Pada momen bulan Syawal, umat Islam dapat mengerjakan sejumlah amalan sebagai bentuk keberlanjutan ibadah di bulan Ramadhan.

Tema khutbah Jumat akhir syawal sangat cocok dibawakan oleh khatib guna menginatkan kembali umat Islam agar terus mempertahankan semangat dalam beribadah pasca bulan Ramadan.

Tak perlu berlama-lama, berikut 3 teks khutbah Jumat akhir bulan syawal, singkat namun menggetarkan hati yang bisa dijadikan referensi.

Baca Juga: 5 Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru Berbagai Tema, Bikin Merinding!

1. Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal

السَّلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَجُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ اَشْهَدُانْ لاَ إِلَهَ إِلا اللَّهِ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدانَ سَيدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَ بَعْدَهُ اللهُمَ صَلِّ عَلَى سَيدَنَا مُحَمَدْ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَسَلَّمَ تَسْلِمًا كَثِيرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أَوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ يَتَقُوا اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضِ أُعدت اللْمُتَّقِينَ، صَدَقَ الله العظيم.

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Marilah sama-sama kita bertaqwa kepada Allah SWT, sesungguhnya orang yang bertakwa itu akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Khutbah kita pada hari ini ialah bersikap istikamah. Firman Allah SWT dalam surah Fussilat ayat 30:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), "Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Syihabuddin Sayyid Mahmud Al-Alusi dalam tafsirnya "Ruh ai-Ma'ani" menjelaskan sikap istikamah adalah sikap berpendirian teguh kepada tauhidullah dan tidak akan kembali pada kemusyrikan.

Beberapa sahabat Rasulullah SAW pun telah memberikan batasan dan pengertian tentang istikamah ini.

Misalnya, Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA menjelaskan istikamah adalah engkau bersikap teguh dalam menjalani taat kepada Allah.

Sementara itu Sufyan At-Tsauri mengartikan istiqomah adalah satunya perkataan dengan perbuatan.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,

Setiap orang yang menyatakan dirinya sebagai orang yang beriman pasti pada suatu masa ia akan memperoleh ujian yang sesuai dengan kadar keimanan masing-masing sebagaimana Allah SWT telah menguji kepada orang-orang terdahulu karena tidak menginginkan keimanan itu hanya sampai pada tataran ucapan atau kata-kata saja tetapi kebenaran kata-kata dan pernyataan keimanan dan tauhid seorang beriman harus dibuktikan kebenarannya.

Pembuktian kebenaran keimanan dan tauhid adalah dengan ujian atau musibah yang menimpa kepada seseorang.

Dengan ujian inilah seseorang dapat diketahui kualitas keimanan dan tauhidnya kepada Allah SWT. Apakah ia benar-benar seorang mukmin yang sejati atau seorang munafik?

Hamba Allah yang telah berhasil lulus dari berbagai macam cobaan dan ujian yang datang kepada dirinya, karena dalam diri mereka telah tertanam dengan kokoh sikap dan sifat istikamah.

Merekalah mendapat pertolongan Allah SWT dengan pendampingnya para malaikat baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan kepada jalan yang baik dan maslahat bagi dirinya.

Sebaliknya sebagian orang beriman ada yang ketika ujian datang kepadanya ia bersikap keluh kesah, gelisah, kufur nikmat bahkan tidak jarang yang kembali menyekutukan Allah SWT.

Kaum muslimin, sikap istikamah bagi seorang mukmin adalah sangat diperlukan. Oleh karena itu Rasulullah SAW telah memberi petunjuk kepada seseorang yang meminta sesuatu yang dapat memelihara dirinya. Rasulullah SAW bersabda, "Katakanlah Allah Tuhan-ku kemudian istikamahlah kamu."(HR Bukhari)

Bagaimanakah agar dapat bersikap istikamah? Pertama, kita harus mempunyai ilmu. Dengan ilmu kita mengetahui dan memahami agama kita dengan benar dan tepat.

Kedua dengan bersikap ikhlas kepada Allah. Inti dari amal adalah keikhlasan. Oleh karena disebutkan bahwa semua orang akan merugi kecuali mereka yang beramal.

Semua orang yang beramal pun akan merugi kecuali mereka yang mengikhlaskan amalnya.

Orang beriman telah mengikhlaskan seluruh sholatnya, ibadahnya, hidup dan matinya semata mata untuk Allah. Dan demikianlah orang-orang mukmin diperintahkan oleh Allah.

Ketiga, lakukanlah apa yang telah diwajibkan Allah SWT kepada orang-orang mukmin. Allah SWT telah mewajibkan kepada kita semua perintah-perintahnya dan melarang kepada kita perbuatan-perbuatan yang tidak halal dilakukan oleh seorang mukmin.

Kewajiban kita semua melaksanakan kewajiban-kewajiban itu dengan penuh kesungguhan dan disiplin yang tinggi, tidak sekedar melepaskan kewajiban semata-mata.

Karena seluruh perintah Allah SWT yang telah diwajibkan kepada seorang mukmin adalah mempunyai hikmah yang dalam dan untuk kemaslahatan manusia itu sendiri.

Ketahuilah Allah SWT sama sekali tidak membutuhkan kepada amal hambanya. Andaikan seluruh manusia terdahulu dan yang akan datang tidak mematuhi Allah SWT niscaya tidak akan mengurangi kemuliaan dan kekuasaan Allah SWT dan sebaliknya seandainya seluruh manusia terdahulu dan yang akan datang taat mematuhi Allah SWT niscaya tidak akan menambah kemuliaan dan kekuasaan Allah.

Keempat, agar kita dapat bersikap istikamah adalah dengan mempelajari dan mencontoh para nabi-nabi dan rasul-rasul Allah SWT serta generasi umat Islam yang telah lalu.

Al-Qur'an dengan jelas dan gamblang menyampaikan kepada kita orang mukmin kisah-kisah telah terdahulu yang menunjuk sikap dan kepribadian yang mulia antara lain adalah sikap istikamah. Bukan 2/3 dari isi Al-Qur'an itu kisah kisah.

Kisah Al-Qur'an sungguh sangat berbeda dengan kisah yang ada di dunia ini. Karena kisah itu adalah bukan kisah fiktif yang dibuat-dibuat.

Kisah yang tidak ada keraguan di dalamnya. Allah SWT mempunyai kisah terbaik dalam Al-Qur'an yaitu surah Yusuf.

Dalam kisah itu sungguh banyak hikmah dan pelajaran yang harus diambil oleh seorang mukmin terlebih lagi menempuh hidup saat ini yang penuh dengan ujian dan cobaan keimanan yang menggiurkan.

Nabi Yaqub AS dan keluarga telah diuji oleh Allah SWT dengan beraneka ragam cobaan keimanan, jiwa, harta, tahta, wanita bahkan martabat keluarga.

Nabi Yaqub AS dan keluarga telah berhasil lulus dalam ujian oleh karenanya Allah SWT memberikan predikat kepada nya sebagai orang-orang yang muhsinin, orang yang shalihin.

Demikian juga masih banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang memberikan pelajaran kepada kita yang dapat meneguhkan iman dan menanamkan sikap istikamah. Demikianlah khutbah yang singkat ini semoga bermanfaat.

بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ الْبَيَانِ وَالذِكْرِ الْحَكِيمِ، أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمِ

2. Khutbah Jumat Akhir Bulan Syawal

اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْمَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta'ala

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada jamaah sekalian, begitu juga untuk diri khatib pribadi agar senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt.

Takwa dalam artian sesungguhnya, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga dengan ketakwaan yang senantiasa kita jaga, akan menjadi syafaat di hari akhir kelak. Amiin ya rabbal ‘alamin.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm