Dia menambahkan curah hujan lebat yang berkepanjangan membuat tanah di daerah tersebut lembap sehingga rentan terjadi bencana susulan selama proses penyelamatan.
Melansir dari ABC Net (1/5/2024), pihak berwenang telah mengirim sekitar 500 orang ke lokasi insiden untuk membantu operasi penyelamatan.
Termasuk petugas keamanan publik, tanggap darurat, pemadam kebakaran, dan juga penyelamatan pertambangan.
Penyelamatan ini terbilang sulit karena hujan dan tanah yang berjatuhan di lokasi sehingga menimbulkan risiko bagi para pekerja.
Baca Juga: Gempa 7,4 SR di Taiwan, 9 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Terjebak
Tim penyelamat membagi area tersebut untuk melakukan pencarian dengan anjing dan alat pendeteksi kehidupan. Ekskavator dan crane juga dikerahkan untuk membantu.
Pemerintah pun menutup sebagian jalan raya dari kedua arah dan memerintahkan pengemudi untuk mengambil jalan lain.
Menurut laporan AP News, sebagian wilayah Guangdong belakangan ini memang sedang dilanda hujan lebat, banjir, serta hujan es sepanjang dua minggu terakhir.
Ibu kota provinsi tersebut Guangzhou bahkan dilewati Tornado yang menewaskan lima orang akhir pekan lalu.
Hujan deras dan banjir ini tentu akan menimbulkan risiko terhadap jalan pegunungan dan jembatan yang berada di jalan raya wilayah tersebut.
Pasalnya, air hujan menyebabkan erosi, meruntuhkan bangunan, serta tanah longsor.