Sonora.ID - Kepala BKKBN, dokter Hasto Wardoyo menekankan pentingnya data presisi, penguatan kemitraan, penurunan angka kematian ibu dan bayi, usia ideal hamil dan melahirkan.
Teknisnya di lapangan, dalam upaya penurunan stunting, BKKBN berkolaborasi bersama dengan TNI-Polri.
"Jajaran TNI sudah punya pilot project untuk kemudian membuat dapur-dapur umum juga untuk nanti melayani stunting. Saya kira ini strategi yang luar biasa. Saya melihat bahwa rekan-rekan Babinsa banyak yang membantu mengantar makanan dari rumah ke rumah,” ucap Hasto saat sambutan dalam Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan, di Jakarta, Selasa (14/05/2024).
Sementara itu, hingga awal Mei 2024, penurunan angka stunting selama tahun 2023 masih menunggu hasil dari sistem elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) karena masih terjadi perbedaan yang signifikan dengan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI). Pemerintah menargetkan penurunan stunting hingga akhir tahun 2024 menjadi 14%.
“Hasil survey itu hanya turun 0,1 tetapi laporan dari para Gubernur, Bupati dan Walikota yang didukung laporan oleh para Dandim, Kapolres dan jajarannya itu mendapatkan hasil-hasil dari posyandu angkanya cukup rendah Bahkan ada yang di bawah 10," Jelas Hasto.
Baca Juga: Launching Sekolah Lansia Se Kabupaten dan Kota di Kalbar
EPPGBM adalah catatan berbasis masyarakat yang akan direview pada Mei dan Juni 2024, diukur ulang tinggi dan berat badan bayi. Hasil review itu akan diketahui pada akhir Juni dan dipaparkan kembali untuk diketahui angka-angkanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Aster Kasad, Brigadir Jenderal TNI Terry Tresna Purnama menyatakan bahwa TNI AD sangat mendukung kegiatan BKKBN dan membantu pelaksanaan di lapangan.
"Ini hal yang sangat bagus, di mana dalam kegiatan stunting kita membantu masyarakat dan masyarakat sangat antusias dan mendukung kegiatan ini,” jelasnya
“Anggota kami sendiri banyak yang sudah berhasil sebagai motivator. Di Sulawesi Barat sudah sampai 108 orang Babinsa yang diajak untuk vasektomi. Luar biasa, bapak-bapaknya sudah mau ber KB,” tambah Terry
Pada kesempatan itu, Kapusdokkes POLRI, Irjen. Pol. dr. Asep Hendradiana mengatakan bahwa Polri selalu berkolaborasi dengan BKKBN dan TNI untuk mendukung percepatan penurunan stunting.
“Pusdokkes hampir 58 rumah sakit dan hampir 16 faskes primer dan juga kita memiliki Bhabinkamtibmas yang senantiasa selama ini berkolaborasi dengan Babinsa di kewilayahan. Kami siap mendukung dan mensukseskan penurunan stunting yang menjadi program pemerintah melalui BKKBN,” ujarnya