Jelang Pilgub 2024, Dinamika Perpolitikan Sumsel Memanas, Berikut Ulasan dari Akademisi Sumsel

22 Mei 2024 22:24 WIB
( )

Palembang, Sonora.ID – Menjelang pilkada serentak 2024 yang akan berlangsung di bulan November mendatang, kini mulai bermunculan nama-nama paslon yang akan bertarung dalam pemilihan gubernur sumsel mendatang.

Nama-nama paslon yang muncul diantaranya adalah Herman Deru yang akan berpasangan dengan Cik Ujang, kemudian Mawardi Yahya yang akan berpasangan dengan Anita Noeringhati serta pasangan dua srikandi yakni Holda dan Meli Mustika.

Menanggapi nama-nama yang muncul tersebut, Dr. Meita Istianda SIP,  MSi  Direktur UT Palembang , Dosen FISIP kepada Sonora menilai dinamika pemilihan gubernur sumsel akan menarik, dimulai dari berpisahnya Herman Deru dengan Mawardi Yahya, padahal sebelumnya mereka terlihat solid, kemungkinan  karena Mawardi punya keyakinan bahwa dia adalah ketua tim pemenangan partai Gerindra. Kemungkinan Mawardi dapat dukungan yang kuat dari Gerindra, sehingga dia memanfaatkan celah tersebut.

Baca Juga: Jelang Pilgub dan Pilkada 2024, KPU Sukoharjo Buka Pendaftaran PPS

“ sah-sah saja hal itu, apalagi punya dukungan yang significan, meskipun awalnya ingin berpasangan dengan Harnojoyo, mungkin saja elektabilitas Harno masih perlu diuji lagi,”ujarnya.

Mengomentari pasangan Herman Deru dan Cik Ujang, Meita menilai bahwa mereka punya basis dukungan yang kuat tidak hanya di Palembang tapi juga di daerah lain di sumsel.

Herman Deru misalnya, dia kuat di Oku Raya, sementara Cik Ujang kuat di Lahat.

Sementara pasangan Mawardi dan Anita Noeringhati tak boleh diremehkan karena dapil sumsel 1 pada pileg yang lalu Golkar pemilik suara terbanyak begitupun di dapil Sumsel 2 pemilik suara terbanyak adalah Gerindra.

“ jadi akan sangat seimbang calon itu,” tukasnya.

Mengomentari adanya calon potensial baru dari Perempuan yakni Holda dan Meli, Meita menilai akan lebih baik bila pasangannya kombinasi dari kaum laki-laki dan Perempuan, karena dalam kontestasi politik umumnya yang bertarung adalah laki-laki, tapi perspektif Perempuan juga penting untuk bisa menyuarakan suara-suara Perempuan.

Baca Juga: Banyak Pendatang Baru dan Usia Muda Mendaftar PPK di KPU Sukoharjo

Bila Perempuan-perempuan saja yang bertarung akan kurang keseimbangannya, tapi bergantung juga dari pandangan Masyarakat sumsel itu sendiri.

Mereka budayanya masih sangat patriarki, tapi  tetap ada peluang bagi duo srikandi itu karena dari jumlah penduduk  Indonesia saat ini 60% nya adalah generasi milenial, Dimana pola pikir mereka berbeda dengan generasi  baby boomer atau 50 tahunan keatas, mereka masih memiliki sudut pandang kesukuan, dan agama yang masih tinggi, sebaliknya generasi milenial sudah terbuka tidak tersekat-sekat.

“ perlu strategi khusus untuk menarik generasi milenial ini. Sebut saja pilpres kemarin timses Prabowo-Gibran yang bisa menggaet kaum milenial itu sehingga bisa menang dalam pemilihan presiden,” ujarnya.

Meita menilai sumsel memiliki multi etnis namun masih orentasinya masih ke etnisitas belum terbuka seperti di Kalimantan Timur yang menjadi ibu kota Nusantara yang masyarakatnya sudah terbuka.

Pemimpin di sumsel dalam bekerja harus mempertimbangkan etnisitas, selain itu pemimpin sumsel juga harus memiliki perspektif Sejarah yang kuat mengingat sumsel termasuk kota tua,ada Kerajaan sriwijaya.

Baca Juga: Muda Serahkan Berkas Pendaftaran Bacalon Gubernur ke Partai Demokra 

Ini bisa jadi momentum untuk menarik Masyarakat yang punya Sejarah historis kuat.

Pemimpin sumsel juga harus merumuskan visi misinya dan bisa merangkul ketiga aspek tadi.

Meita menambahkan bahwa tujuan Pembangunan adalah mensejahterakan daerahnya.

Pemimpin jangan berkutat pada APBD saja tapi harus memiliki diplomasi dengan pusat agar Pembangunan bisa ditarik ke sumsel.

Selain itu factor keamanan juga penting karena bila Tingkat kriminalitas tidak bisa dikendalikan maka orang tidak mau berinvestasi akibatnya pergerakan Pembangunan jadi lambat.

Baca Juga: Danny Pomanto Tanya Masyarakat, Apakah Cocok Maju Pilgub Sulsel 2024

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm